Keluarga Korban JT-610 Disediakan Penginapan di Jakarta

Keluarga Korban JT-610 Disediakan Penginapan di Jakarta Pesawat Lion Air tipe B737-8 Max (Foto: Lion Air)

Jakarta - Sebanyak 90 orang keluarga penumpang Lion Air JT-610 didatangkan dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung, ke Jakarta, Senin (29/10).

Lion Air pun menyiapkan penginapan serta pusat informasi di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, bagi keluarga korban tersebut.

"Agar memudahkan mobilitas ke posko Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam siaran pers yang diterima posjateng.id, beberapa saat lalu.

Dia melanjutkan, pihaknya juga akan memberangkatkan lagi 76 orang keluarga korban.

Terkait insiden ini, Lion Air membuka crisis center di nomor telepon 021 80820000. "Dan untuk infomasi penumpang di nomor telepon 021 80820002," jelas Danang.

Lion Air mengaku prihatin dengan kejadian tersebut dan terus berkoordinasi dengan semua pihak, untuk mempercepat kepastian infomasi terkait dengan keadaan penumpang dan awak pesawat.

"Kiranya kepada keluarga penumpang beserta awak pesawat, diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menerima cobaan ini. Serta kepada para petugas SAR, diberikan kelancaran dan kemudahan," tuntas Danang.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang tujuan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, dikabarkan terjatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.

Sebelum hilang kontak dan dinyatakan terjatuh di koordinat 05 48.934 S - 107 07.384 E, pesawat berpenumpang 189 orang ini sempat meminta kembali ke landasan (return to base).

Pesawat type B737-8 Max tersebut, lepas landas pukul 06.20. Sesuai jadwal, seharusnya tiba sejam kemudian di Bandara Depati Amir. Namun, hilang kontak pukul 06.33.

"Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP, dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E," kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sindu Rahayu.

Ada 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua bayi dalam pesawat nahas itu, selain pilot dan copilot serta enam awak kabin.