Dukungan masyarakat kunci sukses vaksinasi

Dukungan masyarakat kunci sukses vaksinasi Ilustrasi. Foto Pixabay.

Upaya meredam penyebaran Covid-19 akan sukses bila masyarakat mendukung vaksinasi. Selain itu, masyarakat juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Pemerintah harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Masyarakat menjadi kunci dari suksesnya program vaksinasi maupun penerapan protokol kesehatan," kata anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen kepada wartawan, Jumat (15/1).

Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) sudah memastikan vaksin Covid-19 Sinovac telah diuji coba tahap ketiga dan telah memenuhi standar keamanan yang disyaratkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin Sinovac secara keseluruhan aman. Berdasarkan evaluasi khasiat, vaksin Sinovac sudah mampu membentuk antibodi di dalam tubuh dan mampu membunuh serta menetralkan virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah mengeluarkan fatwa kehalalan vaksin Sinovac dengan mempertimbangkan proses hasil audit LPPOM MUI.

Selain mau divaksin, masyarakat bisa berperan mensosialisasikan ke orang-orang terdekat bahwa vaksin Covid-19 dari Sinovac aman, efektif, dan halal.

"Saya kira masyarakat tidak perlu ragu lagi atas kehalalan dan kesucian dari vaksin," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.

Pria yang biasa disapa Gus Nabil ini meyakini, jika kita bisa keluar dari krisis kesehatan karena Covid-19, perekonomian otomatis akan membaik. Dia menegaskan, kunci saat ini adalah dukungan dari masyarakat luas. 

"Ketika vaksinasi sudah berjalan baik, sesuai target, maka herd immunity (kekebalan kelompok) akan tercapai. Sehingga kita bisa beraktivitas lebih leluasa. Otomatis itu juga akan meningkat perekonomian kita," kata Gus Nabil.

Program vaksinasi sudah dimulai Rabu, 13 Januari, diikuti Presiden Joko Widodo, para pejabat negara seperti Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, serta influencer Raffi Ahmad. Jokowi mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik. Dia hanya merasakan sedikit pegal dua jam setelah disuntik.

Saat ini, vaksinasi sudah dilaksanakan di berbagai daerah diawali dari para pejabat di daerah. Sedangkan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, masyarakat ingin vaksin sampai ke lingkungan terdekat dengan mereka.

“Sehingga mereka punya optimisme dan semangat pada gilirannya mereka juga divaksin,” kata Tauhid.

Dia menilai masyarakat akan menunggu vaksinasi. Namun, kalau waktu menunggu terlalu lama bisa bikin kecewa. Karena itu, proses vaksinasi sebaiknya lebih dipercepat.

“Karena semakin besar jangkauan vaksinasi, maka semakin cepat mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Saya kira itu akan membuat optimisme bangkit. Saya kira itu mau enggak mau menjadi suatu keharusan,” ujarnya.