Data Bocor! Pemerintah Minta Masyarakat Hapus Aplikasi eHAC

Data Bocor! Pemerintah Minta Masyarakat Hapus Aplikasi eHAC Ilustrasi cyber crima. Foto: pixabay.com

Jakarta, Pos Jateng - Pemerintah menonaktifkan aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC) yang menjadi polemik karena diduga datanya bocor.

Pemerintah juga meminta masyarakat untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan memanfaatkan fitur eHAC yang ada di dalamnya, serta menghapus aplikasi eHAC yang lama.

"Saat ini eHAC tetap dilakukan berada di dalam peduli lindungi, eHAC yang digunakan di dalam aplikasi Peduli Lindungi," ungkap Kepala Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Anas Maruf, dilansir dari kemkes.go.id, Selasa (31/8).

Anas melanjutkan, pembuktian adanya sebuah insiden kebocoran data pribadi baru dapat disimpulkan setelah dilakukan audit digital forensik. Meskipun demikian, dugaan kebocoran data di eHAC lama diduga diakibatkan kebocoran sistem di pihak ketiga.

Kemenkes, lanjutnya, saat ini sudah melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah meluasnya dampak kebocoran data.

“Upaya pelaporan yang akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh pihak berwajib, termasuk melaporkan insiden terkait kepada Kemenkominfo juga akan dilakukan, sesuai amanat PP No 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik,” ujarnya.

Sebagai informasi, eHAC merupakan aplikasi uji dan lacak bagi mereka yang hendak bepergian. Aplikasi ini wajib diunduh bagi orang asing maupun warga negara yang bepergian di dalam negeri. Aplikasi ini dibuat oleh Kementerian Kesehatan pada tahun ini.

Sebelumnya, peneliti siber dari vpnMentor menemukan kebocoran dari eHAC. Aplikasi uji dan lacak eHAC ini menyimpan lebih dari 1,4 juta data dari 1,3 juta pengguna eHAC.

Data yang bocor meliputi ID pengguna yang berisi nomor kartu tanda penduduk (KTP), paspor serta data dari hasil tes Covid-19, alamat, nomor telepon dan nomor peserta rumah sakit, nama lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, dan foto.

Para peneliti juga menemukan data dari 266 rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia serta nama orang yang bertanggung jawab untuk menguji setiap pelancong, dokter yang menjalankan tes, informasi tentang berapa banyak tes yang dilakukan tiap hari, dan data tentang jenis pelancong.