Siaga Bencana, Ganjar Minta Warga Lestarikan Ilmu Titen dan Kentongan

BPBD meminta masyarakat untuk kembali menghidupkan kearifan lokal yakni ilmu titen dan kentongan dalam menghadapi bencana alam.
Kamis, 04 Nov 2021 08:49 WIB Author - Dessy Nuraulia

Semarang, Pos Jateng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta masyarakat untuk kembali menghidupkan kearifan lokal yakni ilmu titen dan kentongan dalam menghadapi bencana alam. Penggunaan kentongan tersebut diharapkan mampu meminimalisasi risiko jatuhnya korban jiwa akibat bencana.

Pelaksana Tugas (Plt) Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sarifudin, mengatakan ilmu titen dan kentongan tersebut merupakan inisiasi Gubernur Jawa Tengah. Ilmu titen dan kentongan dianggap masih relevan diterapkan di kalangan masyarakat. Sebab, menjadi peringatan di kalangan masyarakat, untuk waspada terhadap peristiwa bencana alam.

Saya pikir masih relevan ya terkait dengan kentongan. Karena itu salah satu early warning system (suatu sistem peringatan/deteksi dini), kata Safrudin, Rabu (3/11).

Selain menghidupkan kearifan lokal itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi informasi-informasi dari BMKG. Setiap saat, BMKG merilis data terkait dengan peringatan dini, seperti rilis data titik daerah yang berpeluang turun hujan.

Selanjutnya, informasi BMKG biasanya disampaikan kepada BPBD kabupaten/kota dengan jejaringnya, yang selanjutnya diteruskan ke kecamatan hingga desa. Termasuk kepada babinsa dan babinkamtibmas.

Baca juga :