Socrates S Yoman dan Realita Terbalik

Dengan membuang “inlander mentaliteit” peninggalan negara kolonial Belanda dan meninggalkan Teologi Pembebasan yang gagal tersebut, Pendeta.
Minggu, 11 Jul 2021 17:08 WIB Author - Fajar Anugerah

Oleh: ProfImron Cotan (Pemerhati Isu-isu Strategis dan Papua)

Baru-baru ini beredar di grup Whatsapp tulisan dari Pendeta Dr Socrates SYoman, tokoh agama Papua, yang pada intinya menarasikan bahwa Indonesia bersama dengan Australia, Amerika Serikat, dan Belanda adalah bagian dari negara-negara penjajah.

Tidak saja menyetarakan Indonesia dengan Belanda, yang memang pernah menjajah nusantara, Pendeta Socrates juga menarasikan bahwa Indonesia mengkombinasikanpenjajahandenganrasismedi dalam berhadapan dengan Orang Asli Papua (OAP), seakan-akan bangsa Indonesia hanya terdiri dari OAP dan Non-OPA.

Patut dicatat bahwa Indonesia adalah suatu negaramelting pot,yang kurang-lebih menjadi rumah bagi kurang-lebih 500 suku-bangsa, etnis, dan ras. Tidak satupun suku-bangsa, etnis, atau ras tersebut merasa dirinya lebih rendah dari yang lain. Bahkan, sebagian kecil, diantaranya menganggap suku-bangsa, etnis, atau rasnya lebihmuliadari yang lain.

Prejudice:

Baca juga :