Dua Atlet Panjang Tebing Blora Raih Medali Emas PON XX Papua

Dua Atlet Panjang Tebing Blora Raih Medali Emas PON XX Papua Agustina Sari dan Berthdigna Devi saat merayakan kemenangan. Foto: blorakab.go.id

Papua, Pos Jateng - Dua pemanjat tebing putri asal Kabupaten Blora, Agustina Sari dan Berthdigna Devi berhasil mempersembahkan medali emas bagi kontingen Jawa Tengah (Jateng) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua, Jumat (8/10).

Di pertandingan final nomor Speed World Record Relay, mereka berhasil mengalahkan Nusa Tenggara Barat (NTB). Medali emas yang diraih tim putri ini merupakan emas pertama bagi kontingen Jateng di cabang panjat tebing.

‘’Terima kasih atas dukungan masyarakata Jateng dan Blora. Kami di sini senang sekali bisa mewujudkan mimpi meraih medali emas di PON XX Papua 2021. Kemenangan ini untuk masyarakat Jateng dan Blora,’’ ucap Agustina Sari usai menerima medali.

Untuk diketahui, Agustina Sari di PON sebelumnya pada 2016 Jawa Barat mendapat medali perak perak nomor beregu putri Speed World Record. Sedangkan Berthdigna, PON kali ini merupakan penampilan pertamanya dan sukses mendapat emas.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Blora, Hery Sutiyono mengapresiasi perolehan emas kedua atlet Blora tersebut.

‘’Setelah sehari sebelumnya atlet Blora atas nama Siti Nafisatul Hariroh meraih perak di cabang angkat besi, kali ini atlet Blora meraih emas. Tentu kami bangga dan mudah-mudahan perolehan medali ini akan bertambah lagi hingga berakhirnya PON XX 15 Oktober,’’ ujarnya.

Sebagai informasi, dalam gelaran PON Papua kali ini Kabupaten Blora mengirimkan sebanyak 10 atlet. Mereka adalah Krisna Wahyu Permana (Atletik-Tolak Peluru), Bektiningsih Prima Dian Fitri (Atletik), Adith Rico (Atletik), Adith Rici (Atletik), Ardian Yulianto (Atletik), Agustina Sari (Panjat Tebing), Berthdigna Devi (Panjat Tebing), M Yasin (Angkat Besi), Siti Nafisatul Hariroh (Angkat Besi) dan Irma Arunisa Iryanti (Dayung).

Selain 10 atlet tersebut, Blora juga menyertakan atlet bela diri Sambo, Sunoto, untuk berlaga di PON Papua. Hanya saja cabang Sambo tidak dipertandingkan resmi melainkan partai eksebisi.