Waspada Hepatitis Akut Misterius, Dinkes Klaten Imbau Warga Terapkan PBHS

Waspada Hepatitis Akut Misterius, Dinkes Klaten Imbau Warga Terapkan PBHS Ilustrasi anak kecil. Foto: freepik.com

Klaten, Pos Jateng – Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) untuk mencegah penularan Hepatitis akut misterius. Sekretaris Dinkes Klaten, Anggit Budiarto mengatakan, para orang tua perlu meningkatkan pengawasan terhadap kebersihan anak, terutama pada alat makan.

“Tidak menggunakan alat makan bersama dengan orang lain. Konsumsi makanan yang bergizi, terlebih yang diolah sendiri. Tetap menjaga kebersihan dan rutin mencuci tanggan menggunakan sabun,” terang Adit, Jumat (6/5).

Kendati belum ada laporan kasus, lanjut Anggit, pihaknya akan mengeluarkan surat edaran (SE) terkait pencegahan dini kasus ini dan format serta checklist yang akan diedarkan ke seluruh pelayanan kesehatan yang ada di Klaten.

“Sampai saat ini belum ada yang terlaporkan ke kami. Kami segera mengeluarkan SE, menindaklanjuti SE Dinkes Provinsi Jawa Tengah terkait pencegahan dini kasus hepatitis akut, dan format serta checklist yang segera diedarkan ke pelayanan kesehatan, sehingga memudahkan kami untuk menentukan keadaan di Klaten,” paparnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto mengatakan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah pusat perihal kegiatan pembelajaran menyikapi kasus hepatitis akut tersebut.

“Kami masih menunggu keterangan resmi dari pusat terkait kegiatan pembelajaran. Hingga kini pembelajaran masih seperti ketentuan sebelumnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” terangnya, Senin (9/5).

Hingga kini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih melakukan investigasi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab penyakit ini. Dalam SE Kemenkes terkait kewaspadaan dini terhadap penyakit hepatitis akut, disebutkan gejala awal yang muncul seperti deman ringan, mual , muntah, dan diare berat. Sedangkan gejala lanjutnya, yaitu air kencing berwana pekat seperti air teh serta muncul gejala kekuningan pada mata dan kulit.