Warga Keluhkan Harga Obat, Pemkot Semarang Sidak Apotek

Warga Keluhkan Harga Obat, Pemkot Semarang Sidak Apotek Jajaran Pemkot Semarang melakukan sidak harga obat di apotek, Rabu (7/7). (Foto: Instagram @hendrarprihadi)

Kota Semarang, Pos Jateng – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, memastikan akan menutup apotek yang terbukti menjual harga di atas HET (harga edar tertinggi). Hal ini diutarakan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Instagram @hendrarprihadi. 

“situasi seperti ini nanti akan membuat kekacauan. Njenengan (anda) menjual obat jangan sampai lebih dari HET. Jangan sekali-kali njengengan bermain. Misalnya nih, lewat belakang. Misal ada laporan seperti itu, risikonya gede (besar), karena apotek bisa ditutup,” tegasnya, Rabu (7/7).

Sementara itu, pihak apotek mengaku menjual Azithromycin dengan harga Rp13.365,- hingga Rp13.750,- per tablet saat ini karena adanya kenaikan harga dari distributor. Hal itu dibuktikan oleh apotek dengan adanya kuitansi pembelian dari distributor. Padahal HET obat tersebut Rp1.700,- per tablet.

Menyikapi hal tersebut, orang nomor satu di Kota Semarang ini mengaku akan terus menelusuri laporan dari masyarakat. Ia memastikan telah menegur keras apotek yang melanggar. Pria yang kerap disapa Hendi ini memastikan akan berupaya menstabilkan harga obat karena menjadi salah satu upaya penting dalam situasi pandemi saat ini.

“laporan sedulur-sedulur (masyarakat) terus ditelusuri. Karena menstabilkan harga obat menjadi salah satu upaya penting dalam situasi saat ini (Covid-19),” tutur Hendi.