Wabup Sleman Minta ODHA Tak Didiskriminasi

Wabup Sleman Minta ODHA Tak Didiskriminasi Ilustrasi HIV/AIDS. (Foto: shutterstock/Michael J)

Sleman - Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, meminta masyarakat tak mengucilkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Sebab, mereka merupakan manusia biasa, butuh empati dan dukungan moral dari lingkungan.

"Dengan pemahaman yang komprehensif, maka kita akan menjadi lebih berempati dan meringankan beban penderita HIV/AIDS," ujarnya di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, baru-baru ini.

Sebanyak 866 warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengidap HIV/AIDS pada 2016. Perinciannya, 616 laki-laki dan sisanya perempuan.

Dari jumlah tersebut, 352 di antaranya masuk fase AIDS. Detailnya, 261 laki-laki dan 90 perempuan.

Sri mengingatkan, ketidaktahuan tentang HIV/AIDS akan berakibat negatif, khususnya terhadap ODHA. Karenanya, dia meminta warga memiliki pemahaman yang utuh tentang penyakit tersebut.

Kepala Subbagian Kesehatan Sosial dan Tenaga Kerja Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sleman, Agaerul, menilai, perlu penanggulangan HIV/AIDS secara melembaga, sistematis, komprehensif, partisipatif, dan berkelanjutan. Sehingga, stigma dan diskriminasi terhadap ODHA dapat hilang.

"Saat ini, masyarakat belum sepenuhnya terbuka dan menerima dengan baik orang yang terinfeksi HIV. Oleh karena itu, dukungan dari orang di sekitar sangat diperlukan ODHA," tuntasnya.