Unggas di Kota Tegal Terinfeksi Flu Burung

Unggas di Kota Tegal Terinfeksi Flu Burung Petugas menyemprotkan disinfektan ke kandang unggas untuk mencegah penyebaran virus flu burung. (Foto: Pemkab Banjar)

TEGAL - Virus flu burung menyebar di Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng). Menyebabkan 150 ekor unggas lebih milik warga mati mendadak dalam sepekan terakhir.

Kepastian itu dapatkan setelah Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal melakukan survei lapangan dan memeriksa hewan yang mati. Tindakan berikutnya memusnahkan ternak yang terinfeksi.

"Kemarin, 19 ekor ayam kita bakar di Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan. Di bakar juga sebagai langkah antisipasi. Agar jangan sampai menyebar ke yang lainnnya," ucap Kabid Peternakan DKPPP Kota Tegal, Heru Prasetya, Rabu (16/10).

Unggas yang terjangkit flu burung tersebar di sejumlah wilayah. Berdasarkan laporan yang diterima.

Mulanya, sebanyak 60 ekor kalkun milik Junaidi, warga Jalan Poso Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, dilaporkan sakit. Sebanyak delapan di antaranya, mati mendadak dalam tiga hari.

Laporan berikutnya datang dari tetangga Junaidi, Samah. Dia kehilangan 16 ekor ayam yang juga mati mendadak.

Kemudian, Mudasir, warga Kelurahan Debong Lor, Tegal Barat, melaporkan 20 ayam kampungnya mati mendadak. Lalu 10 ekor ayam petelur punya Nanik Mardianti, warga Kelurahan Keturen, Tegal Selatan. Dilaporkan mati mendadak dalam tiga hari.

Upaya DKPP
Tim Unit Reaksi Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis (URC PHMS) DKPPP lantas melakukan pengamatan dan pengendalian. Dengan mengisolasi unggas sakit dan diberi obat-obatan. Juga vitamin.

Upaya lainnya, menyemprotkan disinfektan terhadap kandang dan lingkungan sekitar. Lalu lintas manusia pun dibatasi.

"Kami juga memberikan peringatan. Untuk waspada akan bahaya penyakit ini. Pengawasan secara intensif terhadap flu burung minimal 14 hari," tutup Heru, menyitir KOMPAS.com.