UGM Rilis Becak Listrik

UGM Rilis Becak Listrik Becak Listrik garapan UGM. (Foto: UGM)

Yogyakarta - Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEKP) dan Inovation Center for Automatic (ICA) Universitas Gadjah Mada (UGM) merilis Becak Listrik (Belis) di halaman kampus, Yogyakarta, Kamis (20/12).

Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam, menyatakan, Belis digarap karena alat transportasi tradisional tersebut mulai terpinggirkan. Terlebih, pascamembludaknya angkutan dalam jaringan (online).

"Bukan itu saja. Di tengah kemajuan teknologi, pemanfaatan tenaga manusia untuk mengayuh becak juga tidak manusiawi," ujarnya, melansir laman ugm.ac.id, Jumat (21/12).

"Melalui inovasi ini, diharapkan dapat meringankan beban kerja tukang becak," sambung dia sela acara peluncuran.

Belis juga digarap Fakultas Teknik UGM, selain PSEKP dan ICA. Pendanaannya disokong PT Pertamina dan PT PLN. Pada tahap awal, hanya dibuat 12 unit kendaraan. "Akan terus kami tambah," janjinya.

Belis dengan kecepatan maksimum 35 kilometer per jam, diklaim tergolong angkutan alternatif ramah lingkungan. Alasannya, mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.

Beli dilengkapi motor listrik 48 Volt, aki 48 Volt 12 Ampere per jam, dan daya 1.500 Watt. Untuk setiap kali pengisian baterai, hanya membutuhkan waktu sekitar empat jam.

"Ini mampu menaiki tanjakan di flyover Lempuyangan dengan membawa dua penumpang," tambah Kepala ICA UGM, Jayan Sentanuhady.

Nantinya, UGM berencana mengembangkan Belis dengan teknologi pedal pembantu. "Nanti akan ada option bantuan tenaga 30 persen, 60 persen, dan 90 persen," tandas dia.