Sound of Borobudur: Gali Jejak Persaudaraan Bangsa Melalui Musik

Sound of Borobudur: Gali Jejak Persaudaraan Bangsa Melalui Musik Foto: kemenparekraf.go.id

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Yayasan Padma Sada Swargantara dan Kompas Group menggelar konferensi internasional Sound of Borobudur dengan tema “Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik”. Kegiatan kyang digelar di Balkondes Karangrejo, Kabupaten Magelang ini merupakan salah satu upaya pelestarian warisan dunia, Borobudur.

Melalui musik, yang dapat dipahami oleh semua kalangan, kita dapat menggali nilai-nilai universal yang terdapat pada Candi Borobudur. Melalui alat-alat musik yg  tergambar pada relief dan tersebar di 40 negara diseluruh dunia, kita dapat menggaungkan nilai-nilai tersebut sebagai upaya promosi dan pelestarian warisan budaya yang berkelanjutan.

“Pada konferensi internasional hari ini kita bersama-sama melihat kembali jejak peradaban yang dimiliki bangsa ini serta relasi yang telah terjalin dengan berbagai bangsa seperti yang terpahat pada relief alat-alat musik Candi Borobudur,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Kamis (25/6).

Sounds of Borobudur juga menghadirkan penampilan orkestrasi musik yang dimainkan dengan indah oleh sejumlah musisi. Mereka memainkan alat-alat musik yang terpahat pada relief Candi Borobudur seperti suling, luthe, ghanta, simbal, cangka, gendang, dan saron.

Sounds of Borobudur juga mendapat dukungan partisipasi aktif dari seniman dan musisi dari 10 negara, diantaranya Laos, Vietnam, Filipina, Myanmar, Taiwan, Jepang, China, Amerika, Spanyol, dan Italia.

“Besar harapan saya kegiatan ini dapat menciptakan inovasi dan terobosan baru dalam pengembangan destinasi super prioritas Borobudur sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” lanjut Menparekraf.