Terletak di Jalan Raya Trembulrejo - Randualas, tepatnya di Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, serabi ini telah dinikmati oleh masyarakat selama dua generasi turun temurun. Foto Pemkab Blora.

Serabi Blora Legendaris Trembulrejo: Gurihnya Tak Terlupakan

Serabi Blora Legendaris Trembulrejo: Gurihnya Tak Terlupakan, Jaminan Kualitas Dua Generasi!

Terletak di Jalan Raya Trembulrejo-Randualas, tepatnya di Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, serabi ini telah dinikmati oleh masyarakat selama dua generasi turun temurun.

Bagi pencinta kuliner tradisional, Kabupaten Blora menyimpan sebuah harta karun rasa yang tak boleh dilewatkan: Serabi Trembulrejo. Berbeda dari serabi daerah lain yang cenderung manis, serabi legendaris ini menawarkan sensasi rasa gurih yang dominan dan autentik, menjadikannya pengalaman kuliner yang sulit dilupakan.

Terletak di Jalan Raya Trembulrejo-Randualas, tepatnya di Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, serabi ini telah dinikmati oleh masyarakat selama dua generasi turun temurun.

Siti Indasah, penjual serabi saat ini, merupakan generasi kedua yang meneruskan usaha ibunya. Ia sendiri telah berjualan selama delapan tahun, konsisten menjaga kualitas dan cita rasa.

"Kami terus menjaga kualitas serabi dari dulu hingga sekarang. Rasa dan teksturnya tidak berubah, masih sama seperti yang dulu," tutur Siti Indasah pada Kamis (3/7).

Rahasia kelezatan Serabi Trembulrejo terletak pada teksturnya yang empuk dan kenyal, bahkan saat serabi sudah dingin. Siti Indasah menjelaskan bahwa ini adalah ciri serabi berkualitas.

"Kadang ada serabi kalau dingin itu keras, itu tandanya takarannya tidak sesuai, dan hasilnya tidak bagus," jelasnya.

Untuk kemasan, Serabi Blora ini masih mempertahankan ciri khasnya menggunakan daun pisang, menambah aroma tradisional yang menggugah selera. Sementara itu, parutan kelapa segar menjadi taburan atau topping yang melengkapi cita rasa gurihnya.

Dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp2.000 per bungkus, tak heran jika serabi ini laris manis. Setiap hari, Siti Indasah menghabiskan tiga kilogram tepung, tiga hingga empat sendok makan beras ketan, dan dua butir kelapa untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Bagi Anda yang ingin mencicipi, Serabi Trembulrejo buka dalam dua sesi: pagi sekitar pukul 03.30 WIB hingga habis, dan sore hari sekitar pukul 15.00 WIB hingga habis.

"Rasa tradisional yang tak terlupakan, hadir dalam setiap gigitan serabi," ungkap Hanifah, salah satu remaja penikmat serabi, yang menggambarkan pengalaman mencicipi kuliner legendaris ini.

Sumber: Pemkab Blora

Komentar