Sepuluh Kecamatan di Blora Krisis Air Bersih

Sepuluh Kecamatan di Blora Krisis Air Bersih Seorang anak berjalan di sekitar areal tambak yang mengering di Kabupaten Indramayu, Jabar. (Foto: Antara Foto/Dedhez Anggara)

BLORA - Sebanyak 10 dari 16 kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), mengalami kekeringan. Lebih rendah dari prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Ada 14 Kecamatan yang rawan terkena musibah kekeringan. Sekarang, ada 10 Kecamatan yang sudah update kekeringan. Kemungkinan masih akan ada update terus," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Blora, Handoko Suseno, Selasa (25/6).

Baca juga:
Sejumlah Daerah Akan Kemarau 7 Bulan
Kemarau, 360 Desa di Jateng Terancam Kekeringan
Kemarau, BMKG: Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan

Wilayah krisis air meliputi Kecamatan Jati, Randublatung, Kedungtuban, Sambong, Jiken, Bogorejo, Blora, Banjarejo, Ngawen, dan Kunduran.

Sampai kini BPBD Blora mendistribusikan air bersih. Dalihnya, tengah melakukan beberapa tahapan. Kini baru fase pemantauan dan proses pengusulan surat keputusan (SK) tanggap darurat.

"Sekaligus sebagai persiapan administrasi. Baru kemudian, baru bisa dilakukan dropping," ucap dia.

BPBD menyiapkan 1.110 tangki air. Setara 5,5 juta liter air. Volumenya, menukil detikcom, naik 500 tangki dibanding tahun lalu.