Selamatkan Mata Air Temanggung, Ratusan Ribu Pohon Ditanam di Lereng Gunung

Selamatkan Mata Air Temanggung, Ratusan Ribu Pohon Ditanam di Lereng Gunung Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono. Foto: jatengprov.go.id

Temanggung, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung menanam ratusan ribu pohon di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prau. Penanaman pohon bertujuan untuk mencegah penyusutan debit ratusan mata air di wilayah tersebut.

“Ini merupakan misi menyelamatkan lingkungan hidup. Sekarang semua desa mengeluh debit mata air menyusut, mati kalau tidak dimulai sekarang akan berpengaruh terhadap lingkungan, dan keberlangsungan hidup generasi penerus,” ujar Bupati Temanggung, HM Al Khadziq, saat kegiatan Gerakan Ansor Menanam Pohon di Kledung, Rabu (1/12).

Bupati mengaku bersyukur bisa memulai gerakan penanaman pohon ini sebagai langkah awal konservasi di Kabupaten Temanggung. Terlebih saat ini masyarakat mulai mengeluhkan sejumlah sumber mata air yang mati.

“Oleh karena itu, mulai tahun ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung akan menanam pohon konservasi sekurangnya ada 500 ribu pohon. Dari Ansor akan ditanam 110 ribu dari Pemuda Muhammadiyah 110 ribu. Kemudian dari relawan-relawan yang lain akan melakukan gerakan menanam,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono mengatakan, saat ini kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Temanggung dinilai kritis. Kurang lebih ada 13.000 hektare lahan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, Prahu masuk kategori kritis.

Entargo menjelaskan, kerusakan paling menonjol karena budi daya yang tidak ramah lingkungan. Sehingga lahan-lahan kritis, khususnya di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, Prahu semakin banyak.

“Dampak dari kondisi 13.000 hektare lahan kritis ini adalah sudah teridentifikasi banyak mata air yang mulai mati dan berkurang debitnya. Sehingga hal ini yang menjadi perhatian kita, supaya mata air bisa kembali muncul seperti semula termasuk debitnya,” terangnya.

Selain itu, mulai Desember 2021 Pemkab Temanggung akan menggencarkan gerakan Sabuk Gunung. Gerakan ini nantinya mengajak berbagai pihak untuk menanam di lereng-lereng, seperti GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, para aktivis lingkungan dan lain-lain.