Sebanyak 1.111 ODHA di Sleman Terima Obat ARV

Sebanyak 1.111 ODHA di Sleman Terima Obat ARV Peserta aksi memegang poster saat mengikuti aksi peringatan Hari AIDS Sedunia di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, Sulteng, Minggu (1/12). (Foto: Antara Foto/Mohamad Hamzah)

SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memastikan, sebanyak 1.111 penderita HIV mendapat obat antiretroviral (ARV) secara gratis. Guna mencegah penyakit berkembang dan menjadi AIDS.

"Pengadaan obat ARV masih dari Kemenkes. Karena ini program pusat. Tapi, pemkab juga punya buffer untuk obat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo.

Baca juga:
Sekitar 48 Ribu Warga Jateng Terinfeksi HIV/AIDS
ADHA Didiskriminasi, Sosialisasi HIV/AIDS Harus Intensif
Banyak Hoaks soal HIV/AIDS

Obat disediakan di berbagai fasilitas kesehatan. Seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, RSUD Prambanan, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito, dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tempel I.

Membawa rekam medik atau hasil laboratorium tanpa rujukan. Syarat pengidap HIV saat hendak mengambil obat di fasilitas kesehatan tersebut.

Kasus HIV kali pertama ditemukan di Sleman pada 2004. Hingga kini, tercatat ada 1.150 penderita. Sedangkan AIDS mencapai 105 kasus. "Yang meninggal cukup banyak," ucap dia, menukil Suara Merdeka.

HIV/AIDS disebabkan beberapa faktor. Terbanyak pertama penggunaan jarim suntik tak steril. Berikutnya seks bebas. Belakangan ibu rumah tangga (IRT) mulai terinfeksi. Karena ditularkan oleh suaminya.

Karenanya, Dinkes Sleman mendorong pasangan yang terdeteksi mengidap HIV mengikuti konseling dan tes sukarela (voluntary counselling and testing/VCT). "Kami sudah membangun jejaring dengan sejumlah LSM untuk pendampingan ODHA," ujar Joko.