RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Jadi RS Darurat

RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Jadi RS Darurat Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. Foto: purbalinggakab.go.id

Purbalingga, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten Purbalingga menyiapkan RSUD Goeteng Taroenadibrata sebagai rumah sakit darurat rujukan khusus Covid-19. Persiapan tersebut dilakukan mengingat ketersediaan tempat tidur di RSUD Purbalingga hampir penuh.

“Kami sedang mempersiapkan Rumah Sakit Khusus Covid-19 rencananya akan kami tunjuk RSUD Goeteng Taroenadibrata. Sehingga nanti pasien yang non Covid-19 akan dialihkan ke RSUD Panti Nugroho atau RS swasta yang ada,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.

Persiapan RSUD Goeteng Taroenadibrata sebagai RS darurat meliputi tenaga kesehatan, termasuk sarana dan prasarana. Ia berharap akhir bulan Juli ini sudah siap menjadi RS Darurat Rujukan Khusus Covid-19 Kabupaten Purbalingga.

Menanggapi permasalahan kelangkaan oksigen, Bupati Tiwi akan bekerjasma dengan pihak ketiga. Kelangkaan oksigen ini tidak hanya terjadi di wilayah Purbalingga saja, namun juga di seluruh daerah sehingga satu sama lain berebut stok oksigen.

“Kami upayakan kerjasama dengan pihak ketiga dengan sistem Kerjasama Operasional (KSO) dalam hal pengadaan oksigen di Kabupaten Purbalingga, sehingga nantinya tidak ketergantungan stok oksigen dari pemerintah pusat maupun provinsi,” imbuhnya.

Terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Pemkab Purbalingga tengah mempersiapkan skenario pemberian Jaring Pengaman Sosial (JPS) jika nanti PPKM Darurat diperpanjang.

“Pemkab Purbalingga sudah mempersiapkan skenario pemberian Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi komunitas/masyarakat yang terdampak Covid-19,” katanya.

Seperti yang diketahui per 18 Juli 2021 kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga mencapai 3063 orang. Sebanyak 2846 orang pasien diantaranya menjalani isolasi mandiri, dan 217 pasien dirawat di beberapa rumah sakit di Purbalingga.