Ribuan Hektare Sawah Terendam Banjir di Purworejo

Ribuan Hektare Sawah Terendam Banjir di Purworejo Tanaman padi siap panen terendam banjir di Kabupaten Purworejo, Jateng, Senin (18/3). (Foto: Dok. DPPKP Purworejo)

Purworejo - Seluas 1.872 hektare tanaman padi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), terendam banjir akibat hujan turun selama dua hari sejak Sabtu (16/3). Kejadian berlangsung di tujuh kecamatan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Purworejo, Eko Anang, menyatakan, tinggi genenangan bervariatif. Sekitar 50-10 sentimeter.

"Yang terendam berumur antara 70 hari hingga menjelang panen," ujarnya, Senin (18/3). Detailnya, Kecamatan Ngombol seluas 688 hektare, Pituruh 68 hektare, Purwodadi 250 hektare, Banyuurip 154 hektare, Grabag 550 hektare, Bayan 127 hektare, dan Bagelen 37 hektare.

Petani diimbau segera memanen tanaman yang siap panen. Jangan sampai lebih dari tiga hari terendam air. "Kalau lebih dari tiga hari, mutu akan turun," ucap dia.

Jika tanaman roboh, gabah bakal menjadi benih. Dirinya menyarankan petani kembali mendirikan tanaman. Mengikat beberapa rumpun padi menjadi satu.

Sedangkan tanaman yang baru berumur 70 hari, harus menunggu air sampai surut. Baru bisa ditangani. "Memang sudah berisi, tetapi belum penuh. Produksinya akan turun," tambahnya.

Produktivitas normal tanaman padi mencapai 7-8 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Yang baru berumur 70 hari, bisa menyusut 30-70 persen. Sedangkan yang roboh, berpotensi susut 50 persen.

Di sisi lain, Eko menerangkan, panen di Ngombol, Pituruh, dan Purwodadi mencapai sekitar 50 persen. Belum ada yang panen di Bayan. Sementara Banyuurip dan Grabag, baru memasuki musim panen.

"Tanaman padi di Kecamatan Grabag, Pituruh, dan Purwodadi, banyak yang roboh. Harus cepat mendapat penanganan," tutupnya.