Realisasi Investasi Jateng Capai 76 Persen

Realisasi Investasi Jateng Capai 76 Persen Gerbang perbatasan DIY-Jateng, Jalan Magelang-Yogyakarta. (Foto: Google Maps/Darien Gunadi Safarino)

SEMARANG - Realisasi investasi di Jawa Tengah (Jateng) pada triwulan II 2019 sebesar Rp36,16 triliun. Setara 76 persen dari target Rp47,42 persen.

Kabid Pengaduan dan Peningkatan Pelayanan DPMPTSP Jateng, Anung Suprihati, mengklaim, realisasi investasi tumbuh positif sejak 2011. Rerata pertumbuhan 56 persen per tahun.

Pemerintah provinsi (pemprov) pun melakukan sejumlah inovasi, meningkatkan pelayanan, dan mempromosikan potensi. Guna menarik investor.

Baca juga:
Pemprov Jateng Pastikan Gelar "Karpet Merah" untuk Pengusaha
Demi Investasi, Ganjar Minta Perda RTRW Segera Disahkan
Bupati Sragen Buka 10 Kawasan untuk Investor

"Mulai membuka gerai investasi di lima kabupaten/kota. Yakni: Pati, Banyumas, Batang, Magelang, dan Tegal," ucapnya, mengutip laman Pemprov Jateng.

"Ada pula mobil keliling atau jebol alias jemput bola OSS (online single submission). Melayani hingga pukul 02.00 dini hari. Kami juga membuka layanan pengaduan. Baik yang datang langsung atau melalui media sosial," imbuh dia.

DPMPTSP selanjutnya memfasilitasi survei lokasi, memberikan pendampingan, hingga pengurusan perizinan. Jika ada investor yang berminat.

Kabid Pengelolaan Data dan Informasi DPMPTSP Jateng, Sucipto, menambahkan, peluang investasi di daerahnya cukup besar. Tersebar di 35 kabupaten/kota. Baik manufaktur, pertanian, perdagangan, pariwisata, properti, pertambangan, energi, dan sektor jasa.

Dirinya lantas sesumbar, pemprov tak sekadar fokus terhadap pelayanan perizinan. Agar investor masuk. Namun, turut memperhatikan regulasi, sumber daya manusia (SDM), ketenagakerjaan, prasarana fisik, keamanan, dan penciptaan iklim yang kondusif.