Ratusan Desa Rawan Longsor, Pemkab Wonosobo Bentuk Relawan Tanggap Bencana

Ratusan Desa Rawan Longsor, Pemkab Wonosobo Bentuk Relawan Tanggap Bencana Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, usai meninjau sejumlah lokasi bencana tanah longsor. Foto: jatengprov.go.id

Wonosobo, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo membentuk relawan tanggap bencana di 265 desa. Pasalnya, sebagian besar wilayah perkampungan di Wonosobo berada pada lereng perbukitan.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan, minimal ada lima orang di tiap desa yang mengerti bagaimana cara evakuasi hingga penanganan pascakebencanaan. Sehingga, respons kebencanaan di tingkat desa dapat optimal dan tidak menimbulkan korban jiwa.

“Ini harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana mengoptimalkan kesiapsiagaan bencana melalui pembentukan relawan di 265 desa atau kelurahan, dan setiap desa minimal mempunyai lima orang tenaga relawan,” kata Afif dalam keterangannya, dikutip dari jatengprov.go.id, Minggu (20/3).

Afif juga mengingatkan warganya untuk memiliki kesadaran kolektif guna menjaga kelestarian alam. Langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap orang antara lain tidak membuang sampah di sungai dan tidak membangun rumah di pinggiran kali.

“Terjadinya bencana tanah longsor, mendorong kami untuk melakukan gerakan cinta Sungai Serayu. Semua kotoran berupa sisa pemotongan kayu dan berbagai macam sampah yang ada harus segera dibersihkan, mulai dari hulu di Dieng,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono mengatakan, terhitung 9-17 Maret 2022, terdapat 103 titik lokasi yang mengalami bencana tanah longsor.

Ratusan lokasi itu tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Kepil, Sapuran, Kalibawang, Kaliwiro, Wadaslintang, Mojotengah dan Garung. Ia mengatakan, Kecamatan Kalibawang merupakan wilayah dengan jumlah lokasi terkena longsor terbanyak, yakni delapan titik longsor setiap hari.

“Jumlah sementara kerugian yang  ditimbulkan oleh bencana tanah longsor di Wonosobo, ditaksir mencapai Rp2 miliar,” ungkapnya.