Pakar tata kota dari Universitas Diponegoro, Prof Dr Ing Wiwandari Handayani ST MT MPS. Foto Pemprov Jawa Tengah

Ahli Perencanaan Kota Undip: Solusi untuk Mengatasi Banjir

Ahli Perencanaan Kota Undip Ungkap Solusi Mengatasi Banjir Rob di Sayung

Banjir rob yang melanda kawasan Sayung di Kabupaten Demak, masih berlangsung. Fenomena banjir rob yang dimulai sejak 1990 ini, bisa cepat teratasi melalui pembangunan tanggul laut. Saat ini, pemerintah pusat tengah mempercepat pembangunan tanggul rob dan diperkirakan selesai pada 2027.

Banjir rob yang melanda kawasan Sayung di Kabupaten Demak, masih berlangsung. Fenomena banjir rob yang dimulai sejak 1990 ini, bisa cepat teratasi melalui pembangunan tanggul laut. Saat ini, pemerintah pusat tengah mempercepat pembangunan tanggul rob dan diperkirakan selesai pada 2027.

Genangan rob kini tidak hanya menjangkau pemukiman penduduk di tepi pantai, tetapi juga sudah melimpah hingga ke jalan utama. Banjir rob sering terjadi pada siang hari dan semakin tinggi pada malam. Tinggi air bisa mencapai 50 sentimeter.

Menurut pakar tata kota dari Universitas Diponegoro, Prof Dr Ing Wiwandari Handayani ST MT MPS, pembuatan tanggul laut adalah solusi tercepat untuk mengatasi banjir rob di Pantura Jawa Tengah.

“Tanggul laut adalah satu-satunya cara untuk menahan air laut yang naik, yang semakin ekstrem. Ini disebabkan oleh fenomena alam akibat perubahan iklim,” jelas Prof Wiwandari.

Pembangunan tanggul laut yang dilakukan oleh pemerintah pusat di Semarang-Demak ini akan terintegrasi dengan jalur tol laut yang direncanakan selesai pada 2027.

“Pembangunan tanggul laut sangat penting dan menjadi strategi dalam penanganan banjir rob di Pantura. Namun, masyarakat tidak bisa langsung mengharapkan hasilnya saat ini, karena proses pembangunannya masih berjalan,” tambah Prof Wiwandari.

Di sisi lain, ia mendorong masyarakat untuk ambil bagian dalam pengelolaan lingkungan di pesisir.

“Masyarakat berpartisipasi dalam penanaman mangrove dan praktek perikanan yang berkelanjutan,” kata Prof Wiwandari mengenai penanganan pesisir jangka panjang.

Dia memberikan apresiasi terhadap program Mageri Segoro yang dilaksanakan oleh Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin. Program ini meliputi penanaman 1,5 juta mangrove di area seluas 150 hektare di sepanjang pantai utara Jawa Tengah.

Inisiatif Mageri Segoro bertujuan untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem pesisir yang rusak akibat erosi dan dampak perubahan iklim.

Prof Wiwandari juga mengingatkan, proses perubahan iklim masih berlangsung, sementara pembangunan kota terus berjalan.

“Pemerintah di masa depan mungkin akan menghadapi tantangan jika tidak mengikutsertakan masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir,” tuturnya.

Sambil menunggu selesainya pembangunan tanggul laut, Pemerintah Provinsi Jateng melakukan berbagai upaya penanganan, seperti pompanisasi di beberapa titik genangan, hingga di tengah permukiman warga. Selain itu, pemerintah juga melaksanakan pengerukan sedimentasi sungai, normalisasi sungai, serta perbaikan drainase. Bahkan, warga yang terkena dampak banjir rob mendapatkan bantuan tanpa biaya. Bantuan tersebut meliputi pelayanan Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG), bantuan sembako, serta alat tulis sekolah.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Khusairi, mengatakan, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,634 km dengan anggaran sebesar Rp10,9 triliun terintegrasi dengan pembangunan giant sea wall. Proyek jalan tol sepanjang 10,634 km ini diperkirakan mengeringkan lahan seluas 576,04 hektare.

Konstruksi fisik jalan tol juga mencakup pembangunan tanggul laut (giant sea wall) yang khusus. Selain itu, terdapat Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan, yang berfungsi untuk menampung air sementara sebelum dialirkan ke laut atau daerah resapan lainnya.

Berkaitan dengan pekerjaan fisik giant sea wall dan kolam retensi yang terintegrasi dengan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung), hal ini dimaksudkan untuk mengatasi banjir dan rob di bagian selatannya.

sumber pemprovjateng

Komentar