Prambanan Sleman Masih Krisis Air pada Musim Hujan

Prambanan Sleman Masih Krisis Air pada Musim Hujan Ilustrasi. (Foto: Kementerian PUPR)

SLEMAN - Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga kini masih membutuhkan distribusi air bersih. Padahal, telah masuk musim hujan.

Sepanjang November, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan 764 tangki air ke empat wilayah di Prambanan. Mencakup Desa Gayamharjo, Sumberharjo, Wukirharjo, dan Sambirejo.

"Dropping masih akan dilakukan sampai hujan menambah debit sumber air milik warga. Atau warga sudah cukup memanfaatkan air hujan," kata Kabid Dalog BPBD Sleman, Makwan.

Pemberian bantuan air bersih terakhir kali dilakukan Minggu (24/11). BPBD menyalurkan delapan tangki ke Gayamharjo dan enam tangki ke Wukirharjo.

Desa Gayamharjo mengalami kekeringan parah. Pemerintah setempat bahkan mengajukan rekomendasi status darurat bencana kekeringan. Jika disetujui, akan mengalokasikan belanja takterduga untuk mengatasi kekeringan.

Dia melanjutkan, pemerintah turut meningkatkan sarana sumber air. Guna mengatasi kekeringan.

Baru-baru ini, BPBD bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menyurvei sumber air di Dusun Gedang Bawah, Desa Sambirejo. Menggunakan metode geolistrik.

Hasilnya, menyitir Suara Merdeka, ditemukan reservoir atau tampungan air dalam jumlah besar. Di bagian bawah sumur.

"Sumur bor yang ada sekarang, kedalamannya sekitar 50-60 meter. Sedangkan reservoir, diperkirakan ada pada kedalaman 70 meter. Sehingga jalan keluarnya, perlu dilakukan penggalian," tuturnya.