'Pintu Masuk' Pengaruhi Jumlah Wisman di Jateng

'Pintu Masuk' Pengaruhi Jumlah Wisman di Jateng Ilustrasi wisatawan memadati lokawisata Baturrade, Kabupaten Banyumas, Jateng. (Foto: Pemkab Banyumas)

Semarang - Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Tengah (Jateng) menurun pada awal 2019 dibanding akhir 2018. Berkurangnya pintu masuk menjadi penyebab.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat, sebanyak 1.930 wisman berkunjung ke Jateng pada Desember 2018. Berkurang menjadi 1.711 turis asing, Januari 2019.

"Memang dampak penerbangan langsung itu terasa," ujar Kepala BPS Jateng, Sentot Bangun Widoyono, di Kota Semarang, Jumat (1/3). Wisman terbanyak Malaysia 804 orang, Singapura 281 jiwa, dan India 79 pengunjung.

Penerbangan internasional di Jateng kini cuma melalui Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang. Bandara Adi Soemarmo, Kota Surakarta, sekarang difungsikan untuk penerbangan umrah-haji.

Tingkat okupansi hotel berbintang pun menyusut pada Januari 2019. Cuma 42,49 persen. Bulan sebelumnya menembus 52,50 persen. "Ini perlu dikaji, faktor apa yang membuat penurunan," ucapnya.

Berdasarkan data tingkat penghunian kamar tertinggi pada Januari 2019, terjadi di hotel bintang lima. Okupansi sebesar 47,69 persen. Terendah pada hotel bintang satu, 35,35 persen.