Perluas Sasaran Edukasi Stunting, Pemkab Klaten Gandeng Karang Taruna hingga Babinsa

Perluas Sasaran Edukasi Stunting, Pemkab Klaten Gandeng Karang Taruna hingga Babinsa Pemkab Klaten ikuti apel siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak BKKBN, Kamis (12/5). Foto: klatenkab.go.id

Klaten, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten memperluas sasaran edukasi stunting atau kekerdilan dengan menggandeng karang taruna, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas). Wakil Bupati Klaten sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Klaten, Yoga Hardaya mengatakan, langkah ini dilakukan agar edukasi tidak hanya menyasar calon pengantin, tetapi juga masyarakat umum.

“Saya minta perluasan sasaran edukasi dengan menggandeng karang taruna, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Jadi edukasi tidak hanya untuk calon pengantin, tetapi juga masyarakat umum,” paparnya saat mengikuti apel siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis (12/5).

Yoga menambahkan, penanganan stunting merupakan tugas bersama. Ia berharap seluruh OPD terlibat dalam penanganan masalah ini.

“Saya harap semua lini pencegahan stunting untuk menggandeng seluruh OPD agar menemukan solusi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DisosP3AKB) Klaten, Muh Nasir mengatakan, selain TPK BKKBN, pencegahan stunting di Klaten juga mengerahkan tim teknis untuk pendampingan perkembangan stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) masing-masing kecamatan, penyuluh Keluarga Berencana (KB) kecamatan, dan bidan kecamatan.

“Selain TPK BKKBN, kita juga ada tim teknis untuk pendampingan perkembangan stunting. Lalu ada TP PKK kecamatan, peyuluh KB, dan bidan kecamatan,” terangnya.

Untuk angka stunting, lanjut Nasir, mencapai 11,7 % dari jumlah balita yang ada. Jika berdasarkan angka hasil SSGI (Surveri Status Gizi Indonesia), stunting Klaten adalah 15,8 %.

“Angka stunting Klaten masih di bawah Jawa Tengah. Kita peringkat enam terendah,” pungkasnya.