Pemprov Jateng Tuntaskan Rehabilitasi 11.417 Rumah Tak Layak Huni Tahun Ini

Pemprov Jateng Tuntaskan Rehabilitasi 11.417 Rumah Tak Layak Huni Tahun Ini Salah satu keluarga di Semarang penerima bantuan rehabilitasi RTLH. Foto: jatengprov.go.id

Semarang, Pos  Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berhasil menuntaskan rehabilitasi 11.417 Rumah Tak Layak Huni (RTLH) pada tahun 2022. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng, Arief Djatmiko menjelaskan, rehabilitasi tersebut merupakan langkah konkret pemerintahannya untuk menyejahterakan warganya melalui fasilitas rumah yang layak.

“Target (tahun 2022) 11.417 (unit), sudah tersalurkan semua ke masyarakat 100%,” kata Arief dalam keterangannya, dilansir dari jatengprov.go.id pada Senin (26/12).

Kepala dinas yang akrab disapa Miko itu menjelaskan, jumlah bantuan RTLH yang diberikan telah berkembang sejak awal kepemimpinan Ganjar tahun 2013.

“Dimulai 2013-2014 dengan hanya 900 unit. Dalam perkembangannya empat tahun terakhir angkanya berkisar di 11ribu unit,” ucapnya.

Miko mengatakan, sasaran bantuan rehabilitasi RTLH adalah masyarakat yang masuk dalam daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Di samping upaya untuk menuntaskan rumahnya sebagai bagian dari pengurangan biaya pengeluaran masyarakat, juga sebagai bagian upaya membangkitkan ekonomi, mulai tahun 2020 digencarkan juga padat karya,” jelasnya.

Miko menambahkan, saat ini besaran bantuan perbaikan RTLH lewat APBD Jateng Rp12 juta per rumah dengan rincian Rp10 juta untuk material, dan Rp2 juta untuk padat karya.

Selanjutnya, nilai padat karya tersebut dibagi enam orang yang bekerja selama tiga hari, termasuk konsumsi selama bekerja.

“Tahun kemarin (2021-2022) total yang ter-cover dalam padat karya itu lebih dari 33 ribu orang per tahun,” katanya.

Miko mengatakan, dari capaian-capaian tersebut diharapkan tahun 2023 akan meningkat lebih banyak hingga 40 ribu orang. Menurutnya, bantuan RTLH secara tidak langsung telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Upaya ini menjadi bagian dari komitmen pemprov dan Bapak Gubernur, selain memperbaiki rumah juga meningkatkan kualitas penghasilannya,” ujarnya.