Pemprov Jateng Gunakan Konsep Jogo Tonggo Atasi Stunting

Pemprov Jateng Gunakan Konsep Jogo Tonggo Atasi Stunting Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno saat membuka Lokakarnya Visioning Jogo Tonggo. Foto: jatengprov.go.id

Semarang, Pos Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berencana mengembangkan konsep Jogo Tonggo untuk mengatasi stunting di wilayahnya. Program khas Jateng untuk mengatasi Covid-19 tersebut dinilai optimal menggerakan nilai-nilai gotong royong dalam pengentasan suatu masalah di masyarakat.

“Seperti kemarin yang sudah kita alami pada saat kondisi Covid-19, betapa peran penting Jogo Tonggo. Karena Jogo Tonggo ini adalah yang terdepan, yang paling dekat dengan masyarakat,” kata Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno saat membuka Lokakarnya Visioning Jogo Tonggo, Selasa (15/11).

Sumarno menjelaskan, untuk kebutuhan penanganan stunting tersebut, pihaknya akan memperluas kolaborasi. Kolaborasi antara lain meliputi unsur Organisasi Perangkat Daerah, instansi vertical dan organisasi sosial di masyarakat.

Melalui kolaborasi yang terjalin, lanjutnya, informasi mengenai penanganan persoalan stunting yang menjadi fokus penyelesaian, bisa tersampaikan kepada pemerintah untuk selanjutnya merumuskan kebijakan dengan tepat.

“Kita juga bicara problem-problem mungkin yang sedang kita hadapi, masalah stunting dan nanti juga dari teman-teman Dindik, bahwa angka IPM (Indeks Oembangunan Masyarakat) kita masih perlu di-push lagi. Dengan Jogo Tonggo ini nanti juga kolaborasi untuk informasi dan sebagainya itu bisa tersampaikan,” jelasnya.

Sebagai informasi, konsep Jogo Tonggo merupakan inovasi pemberantasan Covid-19 berbasis kewilayahan. Melalui Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020, dibentuklah Satgas Jogo Tonggo, yang memberdayakan warga hingga wilayah Rukun Warga (RW).

Sesuai namanya, Jogo Tonggo mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dari penularan Covid-19. Jika ada yang terinfeksi virus Corona, warga dapat saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma pada mereka yang tertular.