Pemkot Semarang Tutup 3 Muara Sungai

Pemkot Semarang Tutup 3 Muara Sungai Penutupan Sungai Sringin Baru Kota Semarang. (Foto: Kementerian PUPR)

Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menutup tiga muara sungai di wilayah timur. Yakni, Sungai Sringin, Tenggang, dan Sungai Babon.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan, penutupan untuk mengefektifkan normalisasi sungai. Bahkan, diklaim bisa mencegah masuknya rob, air laut ke darat.

"Sungai Tenggang, Sringin, Babon muara sungainya sudah ditutup. Mestinya, tidak ada persoalan lagi dengan rob di wilayah timur atau Genuk," ujarnya, Rabu (7/11).

Dengan ditutupnya tiga sungai tersebut, tambah dia, diperlukan konstruksi teknis untuk menangani genangan air di darat. Yakni, dengan pemasangan pompa dan rumah pompa.

Namun, pompa yang sudah terpasang baru di Sungai Sringin. "Sisanya, akan kita selesaikan secepatnya," janji Hendi, sapaannya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Iswar Aminuddin, menambahkan, proyek normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT), Sungai Sringin, dan Sungai Tenggang serta normalisasi saluran sekunder di beberapa titik jalan protokoler Kota Semarang akan selesai bersamaan pada 2019.

"Walaupun BKT selesai, Tenggang selesai, Sringin selesai, tapi kalau daerah cekungan maupun saluran sekundernya tidak kita normalisasi, tetap terjadi genangan," jelasnya.

Iswar menilai, banjir di wilayah timur juga disebabkan daerah tersebut bentuk cekungan. Sehingga, air sulit mengalir ke sungai.

Karenanya, DPU Kota Semarang sedang menyiapkan pembangunan sejumlah polder di wilayah timur. Misalnya, di Kelurahan Muktiharjo Kidul, Muktiharjo Lor, Genuk, dan beberapa kawasan lainnya.

"Untuk fisik, tahun depan kita sudah mulai mengerjakan yang Muktiharjo Kidul," tukasnya.