Pemkot Jogja Intensifkan Skrining Covid-19

Pemkot Jogja Intensifkan Skrining Covid-19 Foto: jogjakota.go.id

Yogyakarta, Pos Jateng – Pemerintah Kota Yogyakarta mengintensifkan pemeriksaan atau skrining Covid-19 di masyarakat terutama di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Skrining tersebut bertujuan untuk memastikan kondisi sebaran penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta tidak meluas. 

“Kami sedang mencoba melakukan skrining di masyarakat. Skrining untuk melihat dan menilai apakah kasus Covid-19 di Kota Yogya benar-benar rendah karena tidak ada kasus," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Purwadi, pada keterangan tertulis, Rabu (17/11).

Heroe menyebutkan ada 27 kasus aktif Covid-19 yang dirawat dan isolasi per Rabu (17/11). Berdasarkan pelacakan terhadap kontak erat kasus aktif, tingkat penularan cukup rendah yakni hanya satu atau dua kasus yang berasal dari kontak erat serta selebihnya, pasien tidak mengetahui bagaimana tertular.

Heroe menyatakan rencananya skrining akan dilakukan kepada beberapa kelompok masyarakat di antaranya sekolah, petugas pelayan publik aparatur sipil negara (ASN).

“Skrining terhadap siswa dan guru ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk memastikan tidak ada penularan dari pembelajaran tatap muka di sekolah,” ujarnya.

Pihaknya menegaskan dengan status PPKM level dua yang berlaku Kota Yogyakarta dan seluruh kabupaten di DIY akan membuat masyarakat tetap berhati-hati dalam menjalankan berbagai aktivitas.

Selama PPKM level dua, lanjutanya, berbagai aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan meskipun dengan pembatasan-pembatasan dan protokol kesehatan.

“Jika dilihat dari berbagai indikator, Kota Yogyakarta sudah bisa dikatakan masuk ke level satu. Vaksinasi sudah tuntas dan pertumbuhan kasus rendah. Tetapi karena masuk wilayah aglomerasi, Yogyakarta tetap masuk level dua,” ucapnya.