Pemkab Wonogiri Usung Siridamini pada PPD Tingkat Nasional 2022

Pemkab Wonogiri Usung Siridamini pada PPD Tingkat Nasional 2022 Gudang Komoditi Sistem Resi Gudang Kabupaten Wonogiri. Sumber foto: tangkapan layar Youtube Kelitbangan Wonogiri

Wonogiri, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengusung Sistem Resi Gudang Mengayomi Petani (Siridamini) pada ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Nasional 2022. Siridamini merupakan inovasi yang menyediakan jasa simpan hasil panen gabah bagi para petani.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Wonogiri, Heru Utomo mengatakan, Siridamini memiliki beberapa keunggulan dibanding sistem resi gudang daerah lainnya. Siridamini memungkinkan para petani menunda penjualan saat panen raya.

“Keunggulannya yang pertama, Siridamini menyediakan jasa simpan hasil panen sehingga para petani bisa melakukan tunda jual gabahnya. Biasanya harga gabah saat panen raya anjok. Dengan adanya Siridamini ini, petani bisa simpan dulu gabahnya dan menunda penjualan sehingga harganya tidak terlalu rendah,” kata Heru seperti dikutip dari wonogirikab.go.id, Senin (4/4).

Heru menambahkan, keunggulan Siridamini yang lain, yakni terbentuknya Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Pengayom Tani Sejagad, yang kini telah berhasil memproduksi beras organik dengan berbagai varian dan berhasil melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Thailand dan Amerika Serikat.

“Keberhasilan Siridamini Wonogiri ini yang juga merupakan keunggulan lainnya, terletak pada kekuatan kerja sama antar stakeholder, baik Pemkab sendiri melalui Dinas KUKM dan Perindag, terbentuknya Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Pengayom Tani Sejagad, serta perbankan dalam sistem pinjaman melalui jaminan hasil panen petani. Hal ini mungkin tidak ada di daerah lain,” ungkapnya.

Menurut Heru, keunggulan dari BUMP Pengayom Tani Sejagad ini yang membuat Pemkab Wonogiri yakin untuk mendapat prestasi dalam ajang PPD Nasional tahun 2022 pada Mei mendatang.

“Jadi saat ini Pemkab Wonogiri masuk nominasi sepuluh besar Nasional sebagai kabupaten dengan program pembangunan terbaik. Kami telah melalui tiga tahap penilaian, yakni penilaian dokumen di awal bulan Maret, FGD (Focus Group Discussion) dengan tim penilai, dan kunjungan lapangan, Kamis 30 Maret dan Jumat 1 April lalu,” ujarnya.

Meski demikian, ia menilai, aspek terpenting bukanlah prestasi yang diraih, melainkan terlaksananya program pembangunan secara berkelanjutan di Kabupaten Wonogiri.

“Kalau dari segi penilaian, yang paling berat adalah mensinergikan seluruh program dan stakeholder supaya bisa jadi satu kesatuan yang matang. Walau demikian, yang lebih penting dari penilaian itu adalah keberlanjutan program pembangunan itu sendiri di Kabupaten Wonogiri, sehingga Wonogiri menjadi kabupaten yang maju, mandiri, dan sejahtera,” terangnya.