Pemkab Sragen Bagikan Paket Sembako Secara Drive Thru

Pemkab Sragen Bagikan Paket Sembako Secara Drive Thru Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memberikan lansung bantuan paket sembako di halaman Pendapa Sumonegaran. Foto: jatengprov.go.id

Sragen, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyalurkan 2.170 paket sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19 di kabupaten tersebut. Pembagian paket sembako diberikan dengan sistem drive thru (layanan tanpa turun) di halaman Pendapa Sumonegaran, Kamis (19/8).

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjelaskan dari jumlah tersebut, 194 paket diberikan untuk tukang sapu, 1.216 paket ke petugas parkir, ojek online, sopir angkot, dan 1.300 sisanya diberikan kepada seniman.

Ia mengatakan, bantuan berupa beras berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sedangkan untuk kelengkapannya seperti minyak goreng dan mi instan diambilkan dari dana APBD Sragen.

“Ini sudah reguler berlaku terus, untuk dua atau tiga pekan lalu berasnya dari TNI. Hari ini berasnya dari Kemensos. Semoga ini bisa membantu meringankan beban teman kita yang terdampak. Ini tidak seberapa, tapi semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” terangnya saat memberikan lansung bantuan paket sembako di halaman Pendapa Sumonegaran.

Yuni mengatakan Pemkab Sragen akan menyalurkan kembali paket sembako bagi KK miskin yang tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bantuan akan disalurkan di akhir Agustus. Bantuan tersebut akan diambilkan dari dana BPT Kabupaten Sragen dan dibagikan ke tiap kecamatan.

“Sebentar lagi insyaallah akhir bulan kita akan memberikan paket sembako bagi KK miskin yang tidak masuk DTKS. Nanti penyalurannya juga dengan drive thru, dan akan kita berikan ke kecamatan agar bisa terpenuhi ke sub yang lebih kecil-kecil,” ujarnya.

Apabila pembagian sembako di akhir bulan sudah terlaksana, kata Yuni, seluruh warga Sragen yang masuk dalam DTKS, PKH, BPT, bahkan KK miskin yang tidak terdata seluruhnya, sudah mendapatkan Bansos.

“Semua sudah disentuh, yang terdata dan tidak terdata, yang terdampak juga semua sudah dapat bansos. Kalau ada kurangnya satu atau dua nanti bisa diinformasikan,” pungkasnya.