Pemda DIY Tambah 4 RS Darurat Covid-19

Pemda DIY Tambah 4 RS Darurat Covid-19 Foto: residence.ugm.ac.id

Yogyakata, Pos Jateng - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menambahkan 4 rumah sakit darurat Covid-19 di wilayahnya. Penambahan empat rumah sakit darurat ini merupakan kerja sama Pemda DIY dengan Pemerintah Pusat. Pembukaan rumah sakit darurat dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya kasus positif Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengkungkapkan penambahan rumah sakit darurat di DIY akan bertempat di asrama UGM, asrama UNY dan rumah susun ASN BBWS serta Pusdiklat PU Ngeksigondo.

Selain itu, juga akan memanfaatkan satu bangunan di RSPAU Hardjolukito untuk menambah kapasitas khusus bagi pasien Covid-19. Diperkirakan, jumlah total kapasitas nantinya akan berkisar diangka 800 pasien.

Pengelolaan rumah sakit darurat ini akan tetap di bawah naungan rumah sakit- rumah sakit terdekat. Sehingga manajemen tetap dipegang oleh rumah sakit yang tentunya akan menangani dengan lebih baik sehingga bisa beroperasi dengan optimal dan efektif.

“Jadi masing-masing rumah sakit darurat nanti manajemennya jadi satu dengan rumah sakit yang ada. Bisa jadi RSA, Sardjito, Rumah Sakit Daerah. Apabila terealisasi semua, kita akan mendapatkan tambahan sekitar 700 bed di DIY,” imbuh Aji.

Selain itu, DIY juga telah memulai untuk pembukaan rumah sakit-rumah sakit darurat di kabupaten/kota. Seperti contohnya saat ini ada 2 yang sedang dikebut pengerjaannya oleh DIY. Rumah sakit Respati di Sleman, kemudian juga rumah sakit lapangan di Gemawang yang nantinya di kelola oleh Pemkot Yogyakarta.

Menurut Aji, sejumlah rumah sakit ini akan segera dilengkapi peralatan dan tenaga medisnya sehingga bisa dioperasikan dalam waktu dekat.

Aji menambahakan, jumlah penambahan ini masih belum mencukupi kebutuhan mengingat angka kasus positif setiap hari makin bertambah. Nantinya pihak Pemda DIY akan memaksimalkan jumlah ini sembari terus mengupayakan pembukaan rumah sakit darurat yang lain.

“Dengan tingkat penambahan yang tinggi, tentu nanti kekurangan kita diperkirakan sekitar 2.000-3.000 bed. Nanti kita juga akan pikirkan untuk menambah lagi,” tutup Aji.