Pasien DBD RSUD Brebes Melonjak Drastis

Pasien DBD RSUD Brebes Melonjak Drastis Ilustrasi pasien anak penderita DBD menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Aceh, 19 Januari 2018. (Foto: Antara Foto/Rahmad)

Brebes - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes, Jawa Tengah (Jateng), terpaksa menyulap lorong menjadi bangsal. Sebab, pasien demam berdarah dengue (DBD) melonjak, melampaui kapasitas ruangan.

Jumlah penderita meningkat tajam dibanding hari biasa sejak dua hari terakhir. Bahkan, beberapa pasien terpaksa dirawat menggunakan kursi roda.

"Semua fasilitas yang ada kita gunakan. Tapi, penanganan tetap dilakukan sesuai prosedur yang ada," ujar dokter jaga di bangsal Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Brebes, dr. Susilowati, beberapa waktu lalu.

Baca juga:
12 Warga Jateng Meninggal karena DBD
Antisipasi Siklus 4 Tahunan DBD
Jangan Berharap 'Fogging' untuk Cegah DBD

Tak cuma lorong, bangsal bedah dan syaraf juga terpaksa menjadi tempat perawatan pasien anak-anak. "Untuk menampung lonjakan pasien," jelas dia.

Rerata pasien yang datang, ungkap dia, anak-anak dan beberapa dewasa dengan gejala demam tinggi. Mereka merupakan pasien rujukan dari berbagai pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). 

Pasien yang tidak kebagian tempat tidur, disediakan tempat tidur dorong dan kursi roda. Mereka ditempatkan di lorong rumah sakit.

Sebanyak 90 pasien DBD baru masuk RSUD pada Minggu (3/2). "Hari-hari biasa, paling rata-rata 40 orang," ucap seorang perawat penjaga IGD.

Sementara itu, orang tua pasien, Rosdin (45), mengaku, tak kecewa anaknya, Hildatus Saadah (9), dirawat menggunakan kursi roda. "Yang penting, agar bisa ditangani," pungkasnya.