Pantau Dampak Kenaikan BBM, Pj. Bupati Batang Cek Harga Bahan Pokok di Pasar

Pantau Dampak Kenaikan BBM, Pj. Bupati Batang Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Pj. Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki meninjau harga komoditas bahan pokok di Pasar Batang pasca-kenaikan BBM. Sumber foto: berita.batangkab.go.id.

Kabupaten Batang, Pos Jateng – Pj. Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki melakukan pemantauan dampak kenaikan BBM dengan meninjau harga komoditas bahan pokok di Pasar Batang. Dari hasil peninjauan tersebut, diketahui terdapat kenaikan sejumlah harga komoditas sebesar satu hingga 10 persen.

“Alhamdulillah hitungannya di Pasar Batang masih stabil. Daya beli masyarakat juga masih tinggi,” kata Lani, seperti dikutip dari berita.batangkab.go.id, Selasa (6/9).

Lani mengatakan, data dari Disperindagkop Batang memang sejumlah komoditas mengalami kenaikan dengan presentase berbeda. Adapun kenaikan harga satu persen dialami gula pasir, minyak goreng hingga kacang hijau.

“Lalu komoditas lain yaitu daging mengalami kenaikan 2 persen, telur ayam kampung 3 persen, garam naik 5 persen, Kedelai impor naik 5 persen hingga tepung terigu naik 10 persen,” jelasnya.

Meski demikian, Lani menambahkan, terdapat komoditas yang mengalami penurunan, seperti daging ayam kampung yang turun 10 persen, daging ayam ras turun 7 persen, bawang putih turun 6 persen, dan telur ayam ras turun 2 persen. Pihaknya pun akan terus memantau dampak kenaikan BBM bersama Forkopimda.

Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Batang, Sri Budi Astuti mengatakan, sebelum kenaikan harga BBM, harga beras di Kabupaten Pemalang, yakni Rp9.500 per kilogram.

“Seperti beras sebelum BBM naik, harganya Rp9.500 per kg, sekarang menjadi Rp11 ribu per kg,” kata Sri Budi.

Pedagang lainnya, Solihatun menyebutkan, harga cabai juga naik. Contohnya, cabai merah keriting dari Rp55.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram. Lalu, cabai setan dari Rp45.000 menjadi Rp50.000 per kilogram.

“Bawang merah juga naik dari Rp30 ribu per kg menjadi Rp35 ribu per kg. Alasan yang kirim karena BBM naik,” ujar Solihatun.