Meningkat, Kebutuhan Air Bersih di DIY

Meningkat, Kebutuhan Air Bersih di DIY Warga memikul ember berisi air bersih yang diambil dari sumber air karena kekeringan saat kemarau. (Foto: BPBD Kebumen)

YOGYAKARTA - Kebutuhan air bersih kala kemarau di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat. Selama Juli 2019. Daripada bulan sebelumnya

"Sampai pertengahan Juli, jumlah kebutuhan air bersih sudah lebih dari 50 persen. Dibanding bulan sebelumnya," kata Kepala Pelaksanana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yusdayanto.

Baca juga:
BMKG: 80 Persen Wilayah DIY Berstatus Awas Kekeringan
Kekeringan di Gunungkidul Meluas
Puso, Tanaman Padi Jadi Pangan Ternak

Kecamatan Girisubo di Kabupaten Gunungkidul. Wilayah yang paling sering dikirim air bersih. Telah disalurkan 200 tangki selama Juni. Lalu 124 tangki sejak awal-pertengahan Juli.

Tren serupa terjadi di kecamatan lain. Di Kabupaten Gunungkidul. Kecamatan Rongkop. Misalnya. Telah disalurkan 104 tangki pada Juni. Juga 60 tangki hingga medio Juli.

"Kecamatan Purwosari yang pada bulan lalu tidak membutuhkan bantuan air bersih, kini sudah meminta. Sebanyak 20 tangki," lanjutnya, mengutip Suara Merdeka.

Kendati begitu, Biwara mengklaim, pemerintah setempat masih bisa memenuhi permintaan tersebut. Meski kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun 2018.