Mal Saba Tak Tepat Jadi Malioboronya Surakarta

Mal Saba Tak Tepat Jadi Malioboronya Surakarta Mal saba di Jalan Slamet Riyadi, Kota Surakarta, Jateng. (Foto: kangbison.wordpress.com)

Surakarta - Jalan Gatot Subroto (Gatsu), Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), dianggap lebih layak dibangun seperti Malioboro, Kota Yogyakarta, dibanding mal saba (city walk) di Jalan Slamet Riyadi.

Soalnya, kata dosen Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kusumaningdyah Nurul, Jalan Slamet Riyadi telah menjadi karakter "Kota Liwet". Karakteristiknya pun berbeda dengan Malioboro.

"Memang benar, Jalan Slamet Riyadi itu CBD (central bussines district). Namun, tipenya jelas berbeda dengan kawasan Malioboro," ujarnya, baru-baru ini.

Nurul menerangkan, di kawasan Malioboro terdapat berbagai karakter, baik bisnis kelas bawah, menengah, hingga kelas atas. Sedangkan di Slamet Riyadi, umumnya wilayah perkantoran besar dan monoton.

Dia melanjutkan, kawasan Gatsu hampir menyerupai Malioboro. Lebar jalan yang memisahkan kawasan pertokoan dengan jarak sekitar 12 meter. Pertokoan dengan muka tak terlalu lebar, juga lebih mendukung dan seluruh kelas masyarakat dapat masuk.

"Kalau ada komunitas yang dapat menghidupkan kawasan Gatsu, dapat membuka kawasan, terkawal oleh pemerintah dan sustainable," jelasnya, melansir solopos.com.