Lereng Gunung Sumbing Kekeringan kala Musim Hujan

Lereng Gunung Sumbing Kekeringan kala Musim Hujan Gunung Sumbing, Jateng. (Foto: parapencaripuncak.com)

Temanggung - Sebanyak enam desa di kaki Gunung Sumbing wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), mengalami kekeringan. Bencana terjadi saat musim hujan. 

Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq, pun telah membentuk wadah bersama. Arus Lintas Komunitas untuk Mata Air (Alir). Kelompok ini akan melakukan konservasi di daerah terdampak.

"Langkah awal penanggulangan kekeringan, dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menanam tanaman penyimpan air," ujar Koordinator Alir Temanggung, Tardjuki, Minggu (17/3). Kekeringan melanda Desa Losari, Tlilir, Gedegan, Drono, Gandu, dan Gandon. 

Salah satu upaya yang dilakukan, menanam bibit bambu di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Gintung, pagi tadi. Penanaman tahap pertama turut dihadiri Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo.

Akar bambu representatif menyimpan air. Batangnya juga memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat. Makin banyak bambu tua ditebang, kian cepat tunas baru tumbuh.

Bambu mudah hidup di lahan apa saja. Termasuk kontur tanah miring dan curam. Ini menjadi dasar lain pemilihan tanaman bambu.

Wibowo menambahkan, kegiatan itu mendorong warga untuk giat kembali mengusahakan mengalirnya sumber mata air. "Yang beberapa waktu lalu mengering," katanya pada kesempatan sama.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung akan menggencarkan penghijauan lereng Sumbing. Mendorong pendaku membawa satu bibit untuk ditanam, misalnya.

"Tiap kenaikan kelas, siswa harus mengumpulkan bibit pohon. Tiap pulang kampung, tiap warga Temanggung yang peduli, dapat membawa bibit pohon. Nantinya, relawan akan melakukan penanaman kembali," tutupnya.