Lamban, Proses Pembangunan Bandara JBS

Lamban, Proses Pembangunan Bandara JBS Beragam kendaraan berat dikerahkan untuk membangun landasan pacu Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jateng, medio Desember 2019. (Foto: Pemprov Jateng)

PURBALINGGA - Proses pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), berjalan lamban. Hingga medio Desember 2019, baru 14 persen.

Jauh berbeda dengan pembangunan Bandara Ngloram di Kabupaten Blora. Di sana, ungkap Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, progresnya telah mencapai 90 persen. Padahal, awal pengerjaannya nyaris bersamaan.

Baca juga:
Pengembangan Bandara JBS Butuh Lahan 23 Ha
Progres Proyek Bandara JBS Diklaim Sesuai Harapan
Akhir 2019, Bandara Ngloram Diuji Coba

"Lebih complicated yang di sini. Ini juga lebih gede. Kita ada urusan tanahnya. Amdal. Melanjutkan pengerjaan yang awalnya milik TNI AU. Yang runway-nya masih tanah," ucapnya di Purbalingga.

"Inilah bandara yang sudah puluhan tahun tidak selesai-selesai. Sekarang, kita dorong terus dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan TNI AU," imbuhnya.

Pada tahap awal, landasan pacu Bandara JBS mencapai 1,6 kilometer. Fase berikutnya diperpanjang hingga 2,5 kilometer. Guna merealisasikannya, dikucurkan dana Rp50 miliar untuk pembebasan 69 bidang tanah.

"Setelah pengerjaan runway ini beres, kurang lebih 3-4 bulan, akan dilanjutkan pengaspalan. Mudah-mudahan Lebaran, bisa kita pakai. Minimal untuk uji coba," tuturnya, mengutip web Pemprov Jateng.