Kualitas Kesehatan Warga Brebes Buruk

Kualitas Kesehatan Warga Brebes Buruk Alun-alun Brebes, Jateng. (Foto: missnidy.com)

Brebes - Terjadi 325 kasus kematian bayi di Kabupaten Brebes selama 2018. Tertinggi dibanding 34 daerah lain di Jawa Tengah (Jateng).

"Untuk kematian ibu, Brebes duduki peringkat tiga," ujar Kepala Seksi Promosi Kesehatan, dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes, Muhtar, Kamis (11/4). Jumlahnya 30 kasus angka kematian ibu (AKI).

Kasus pendek (stunting) juga terjadi di Bombay van Java. Mencapai 28,5 persen.

Dari ketiga peristiwa tersebut, dia berkesimpulan, kualitas kesehatan masyarakat Brebes masih buruk. Salah satu dasarnya, menukil detik.com, "Banyaknya warga yang belum memiliki jamban."

Muhtar menerangkan, ketiadaan jamban berdampak terhadap kesehatan warga. Diare misalnya. Efek selanjutnya merusak pili-pili usus yang berfungsi menyaring makanan.

"Makanan yang tidak berguna, bisa jadi malah terserap usus. Demikian pula sebaliknya. Ini akan bepengaruh terhadap kondisi kesehatan tubuh," urainya.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Brebes membenarkannya. Sebanyak 153 ribu dari 474.006 kepala keluarga belum memiliki jamban.

Kepala Bidang Kawasan Permukiman dan Pertanahan Dinas Perwaskim, Akhmad Sofia Nukman, melanjutkan, baru 71 udik dan kelurahan yang 100 persen memiliki jamban sehat. Terdapat 297 desa di Brebes.

"Masih banyak mereka yang BAB (buang air besar) di WC, tapi pembuangannya disalurkan ke sungai atau saluran irigasi," tandasnya. Jamban dinyatakan sehat, jika memiliki tangki septik.