Ketua Komisi A DPRD DIY Dorong Pemda Percepat Vaksinasi

Ketua Komisi A DPRD DIY Dorong Pemda Percepat Vaksinasi Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto. Dokumentasi: laman dprd-diy.go.id

Yogyakarta, Pos Jateng - Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) DIY  mempecepat pelaksanaan vaksinasi sehingga warga bisa terhindar dari resiko sakit. Ia mendorong kerja keras seluruh elemen pelayanan kesehatan dari Pemda guna menekan laju kenaikan COVID-19 di DIY.

"Melihat fakta dan data lapangan, langkah pencegahan penyebaran penyakit COVID-19 lewat vaksinasi perlu dipercepat, Pemda DIY, Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo serta Kota Yogyakarta harus kerja keras realisasikan vaksinasi, agar rakyat bisa segera tertolong, terbebas dari resiko sakit," kata Eko Suwanto, Jumat ( 2/7).

Eko meminta pelaksanaan vaksinasi di daerah harus dijalankan dengan prosedur protokol kesehatan. Ia juga mendorong  pelayanan vaksinasi bisa menjangkau seluruh warga yang tinggal di DIY. Ia meminta Pemda untuk memastikan pelayanan vaksinasi harus dipermudah dan diperbanyak titik aksesnya.

Sementara itu, capaian vaksinasi dosis kedua di DIY untuk tenaga kesehatan 35.058 atau 103%, pelayanan publik 232.761 atau 69%, dan lansia 127.623 atau 43%. Dengan capaian tersebut, total baru ada 395.442 tervaksin dosis 2 atau capaiannya baru 59%. Sementara, total yang seharusnya divaksin di DIY  berjumlah 2.6 juta orang.

"Meski sudah vaksin, kita ingatkan agar selalu terapkan protokol kesehatan. Rajin cuci tangan, memakai masker saat beraktifitas di luar, jaga jarak dan hidup sehat. Disiplin proses penting, untuk langkah pencegahan," ujar Eko.

Dilansir dari corona.jogjaprov.go.id per Sabtu (3/7),  jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 meledak dengan kasus harian bertambah 1.358 orang. Kini kasus positif COVID-19 di DIY menjadi 63.634 orang. Tambahan kasus ini merupakan rekor terbanyak kasus positif COVID-19 yang diumumkan harian di DIY.

Sementara, keterisian Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempa tidur pasien RS mencapai  89,9%,  BOR isolasi mencapai 94%, dan BOR ICU terisi 60%, turun dari sebelumnya 65%.

"Semua harus satu langkah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran  penyakit menular baru ini. Upaya menurunkan kurva lonjakan pasien akan  efektif jika kita bersama terapkan disiplin protokol kesehatan," pungkas Eko.