Keterlibatan Perempuan Naik, BPS: Ketimpangan Gender di Jateng Turun

Keterlibatan Perempuan Naik, BPS: Ketimpangan Gender di Jateng Turun Ilustrasi pekerja perempuan. Foto: unsplash.com

Semarang, Pos Jateng - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa tengah (Jateng) mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di wilayahnya semakin mengecil. Hal tersebut mengindikasikan kesetaraan peran laki-laki dan perempuan di wilayah Ganjar Pranowo tersebut semakin berimbang, bahkan lebih baik dibanding Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten.

Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan, menjelaskan IKG Jateng pada 2022 tercatat 0,371, turun 0,006 poin dibandingkan 2021 yang mencapai 0,377. Hal tersebut karena perbaikan dimensi kesehatan reproduksi, dan dimensi pasar tenaga kerja.

“Ini mengindikasikan bahwa ketimpangan gender yang semakin mengecil atau kesetaraan yang semakin baik. Menurunnya IKG Jateng ini dipengaruhi dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pasar tenaga kerja,” kata Dadang dalam keterangannya, dilansir dari jatengprov.go.id, Rabu (2/8).

Dadang mencatat, persentase keterlibatan perempuan dalam berbagai hal meningkat dari 26,82% pada 2021 menjadi 28,79% pada 2022. Sedangkan persentase laki-laki meningkat dari 32,26% menjadi 34,14% pada 2022. Bahkan, proporsi keterwakilan perempuan di parlemen juga meningkat pada 2022 menjadi sebesar 20% dibandingkan pada 2021 yang sebesar 18,33%.

“IKG Jateng selama lima tahun terkhir sejak 2018-2020 secara konsisten menurun. Sempat naik pada 2021 dan kembali turun 2022. sejak tahun 2018 berkurang 0,019 poin rerata turun 0,005 poin per tahun. Hal ini mengindikasikan ketimpangan gender yang semakin mengecil atau kesetaraan yang semakin membaik,” jelasnya.

Dadang menambahkan, bila dibanding provinsi di Pulau Jawa, Jateng menempati posisi tiga dalam Indeks Ketimpangan Gender. Tercatat, IKG di DI Yogyakarta sebesar 0,240, sementara di DKI Jakarta 0,320. Adapun di Jatim IKG tercatat 0,440, di Banten 0,478 dan Jabar 0,490.

Di antara 35 kabupaten/ kota, Salatiga memiliki IKG terendah adalah Kota Salatiga dengan 0,133 dan IKG tertinggi adalah Kabupaten Wonosobo 0,503.

“Posisi IKG Jawa Tengah di Pulau Jawa menempati posisi ketiga setelah DIY dan DKI Jakarta. Namun, bila dibandingkan provinsi  lain kesetaraan gender Jawa Tengah lebih baik bila dibandingkan provinsi Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten,” pungkasnya.