Kasus Leptospirosis Tinggi, Dinkes Bantul Imbau Masyarakat Tingkatkan PHBS

Kasus Leptospirosis Tinggi, Dinkes Bantul Imbau Masyarakat Tingkatkan PHBS Poster Leptospirosis. Dokumentasi: jatengporv.go.id

Bantul, Pos Jateng – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mengimbau masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menyusul tingginya kasus leptospirosis. Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul, Abednego Dani Nugroho mengatakan, sejak awal Januari hingga pekan kedua Juni 2022, tercatat 33 kasus leptospirosis dan satu di antaranya meninggal dunia.

"Yang positif (terjangkit leptospirosis) meninggal dunia ada satu orang. Ada tiga orang yang suspek tapi hasil lab bukan (meninggal akibat leptospirosis)," paparnya, Senin (20/6).

Melansir dari kemkes.go.id, leptospirosis merupakan penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) yang bersifat akut. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang terdapat pada kencing tikus.

Abednego menambahkan, kematian akibat penyakit kini kerap dipengaruhi penyakit penyerta, seperti diabetes dan ginjal. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan penerapan PBHS, seperti mencuci kaki dengan benar setelah berkegiatan di area kotor.

“Lingkungan sekitar juga harus rutin dibersihkan. Jika membersihkan lingkungan harus memakai alat pelindung diri seperti sepatu bot dan sarung tangan,” pungkasnya.