Kasus DBD Meningkat, Dinkes Klaten Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Kasus DBD Meningkat, Dinkes Klaten Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk Nyamuk Aedes aegypti penyebab Demam Berdarh Dengue (DBD). Foto: klatenkab.go.id

Klaten, Pos Jateng – Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menyusul peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Tercatat, peningkatan kasus DBD tahun ini mencapai lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2021, begitu juga tingkat kematiannya.

Sekretaris Dinkes Klaten, Anggit Budiarto mengatakan, kasus DBD penyebab utamanya adalah nyamuk Aedes aegypti, sehingga jumlah kasus tergandung pada pengendalian vektor nyamuk.

“Pengendalian vektornya yang penting diringkuus. Masyarakat desa, pemerintah desa menggerakan teman-teman petugas untuk memberantas sarang nyamuk perlu ditingkatkan,” paparnya, Kamis (17/11).

Anggit menambahkan, beberapa bulan terakhir ini kasus DBD sudah cenderung melandai. Namun pihaknya tetap waspada dan tetap meningkatkan PSN.

“Ini sudah landai di Minggu ke 43-45 ini tapi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus tetap ditingkatkan. Jumlah kasus melandai dan semoga begitu sampai akhir tahun," imbuhnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni menjelaskan, kenaikan kasus DBD memang cukup tinggi. Sampai pekan 45 (November), tercatat ada 486 kasus.

“Sampai dengan minggu ke 45 atau 12 November 2022, tercatat ada 486 kasus. 23 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan tahun 2021 hanya 143 kasus, dengan 7 kasus kematian,” jelasnya.

Selain penggencaran pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Dinkes Klaten juga meminta tim Puskesmas mengadakan penyelidikan epidemiologi di desa yang terdapat kasus DBD. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita.