Jateng Tawarkan Investasi Rp75 Triliun

Jateng Tawarkan Investasi Rp75 Triliun Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov) segera menggelar acara akbar dalam rangka menggaet investor untuk menanamkan modalnya. Proposal yang akan disodorkan mencapai Rp75 triliun dan USD810 juta.

Kegiatan tersebut bertajuk "Central Java Investment Business Forum (CJIBF)" dan "Central Java Business Expo (CJBE)". Rencananya berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta. Pada 5 November 2019.

Baca juga:
Pemprov Jateng Pastikan Gelar "Karpet Merah" untuk Pengusaha
Demi Investasi, Ganjar Minta Perda RTRW Segera Disahkan
Realisasi Investasi Jateng Capai 76 Persen

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng akan menawarkan lima sektor unggulan. Detailnya: Pariwisata, manufaktur, properti, agrikultur, dan infrastruktur.

Kepala DPMPTSP Jateng, Ratna Kawuri, peserta acara tak sekadar investor lokal dan asing. Juga mencakup pelaku usaha dan asosiasi, duta besar, kepala daerah, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, perusahaan "pelat merah", serta lembaga keuangan dan perbankan.

"Sampai dengan Selasa (29/10), tercatat ada 330 investor yang mendaftar. Dan 214 di antaranya, sudah menetapkan kepeminatannya," ujarnya di Kota Semarang, Rabu (30/10).

"Juga ada sekitar 50 pengusaha asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dari sektor industri kayu dan furnitur yang akan hadir. Rencananya, pengusaha tersebut akan melakukan relokasi industri ke Jawa Tengah," tambah dia.

Ada beberapa titik pariwisata yang ditawarkan pemprov. Perinciannya: Pengembangan pemandian Kalianget Wonosobo Rp12,20 miliar, kawasan Kledung Temanggung Rp18,74 miliar, wisata Pulau Panjang Rp22,25 milar, dan kawasan wisata Agroedupark Tlogowening Kabupaten Semarang Rp361,50 miliar.

Sedangkan untuk manufaktur menyangkut pembangunan industri perikanan udang di Cilacap senilai Rp550,02 miliar. Sektor properti, berupa pengembangan Solo Convention-Exhibitioan Hall di Surakarta sebesar Rp124,48 miliar.

Adapun infrastruktur, mengutip laman Pemprov Jateng, berupa pembangunan perkaitan kapal di Rembang senilai Rp45,50 miliar. Sementara sektor agrikultur adalah, pengembangan pembenihan ikan nila salin di Pati Rp11,93 miliar.

Di sisi lain, Ratna menerangkan, nilai investasi yang masuk Jateng per 2015 hingga triwulan II 2019 mencapai Rp211,19 triliun. Terdiri dari 12.085 proyek dan diklaim menyerap 556.806 tenaga kerja.

Investasi tersebut, imbuhnya, mayoritas bergerak di sektor listrik, gas dan air, transportasi, gudang dan telekomunikasi, serta industri tekstil. Pilihan utamanya di Jepara, Batang dan Cilacap.