Ganjar Minta Pertanggungjawaban Vaksinasi Diturunkan pada Gubernur

Ganjar Minta Pertanggungjawaban Vaksinasi Diturunkan pada Gubernur Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengikuti rakor evaluasi perkembangan vaksinasi di Jawa Bali bersama Menko Marves RI, Rabu (14/7). Dokumentasi: jatengprov.go.id

Kota Semarang, Pos Jateng - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengusulkan kepada pemerintah pusat agar menyerahkan pertanggungjawaban vaksinasi kepada gubernur. Sehingga, percepatan vaksinasi lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan wilayah.

”Saya usul agar seluruh koordinasi vaksinasi serahin saja sama gubernur-gubernur. Gubernur saja suruh pertanggungjawaban seluruhnya,” ujarnya usai mengikuti rakor evaluasi perkembangan vaksinasi di Jawa Bali, dilansir dari jatengprov.go.id, Rabu (14/7).

Ia mengatakan, jika diserahkan ke gubernur, maka pendistribusian bisa memenuhi unsur ketepatan, yakni jumlah penduduk,  wilayahnya, dan kecepatan. Hal tersebut juga bisa menunjukkan  menunjukkan komitmen dari kepala daerah setempat sejauh mana ingin menangani pandemic.

Ia mengambil contoh beberapa daerah di wilayah Jateng yang warganya antusias mendapatkan vaksin, seperti Kota Semarang dan Grobogan. Tingginya antusiasme tidak sebanding dengan dosis vaksin yang diberikan.

Mengatasi hal tersebut, ia berinisiatif dengan mengalihkan alokasi vaksin daerah yang cakupan vaksinnya rendah, serta mengirimkan dosis vaksin yang dimiliki pemprov.

“Seandainya kemudian konsep ini disetujui, yang bertanggung jawab sepenuhnya itu gubernur. Gubernur yang melakukan kontrol, sehingga semua bisa menjadi subkoordinasi maka ini akan lebih cepat,” ucap dia.

Sebab, dirinya mengatakan perangkat pemda sudah siap dan hanya perlu menentukan tempat vaksinasinya. Kemudian dukungan dari TNI Polri dan instansi swasta, dia yakin dengan itu percepatan vaksinasi akan lebih baik.

Ditambahkan, sembari menunggu, pihaknya sedang mendesain jika vaksinasi Jateng ditingkatkan hingga 300%. Hitung-hitungan mulai dari kebutuhan SDM, titik vaksinasi hingga kebutuhan dosis vaksin sedang dilakukan.

“Sehingga nanti kita bisa memenejemen. Itu evaluasi soal vaksinasi yang intinya harus dipercepat, tidak boleh ada vaksin yang ditahan, segera suntikkan, jangan lupa nyatet,” tegasnya.