Dishub Terka 8,4 Juta Pemudik Masuk Jateng

Dishub Terka 8,4 Juta Pemudik Masuk Jateng Pengendara motor melintasi Jembatan Suramadu, Kota Surabaya, Jatim, 13 Juni 2018, saat menuju kampung halaman jelang Idulfitri. (Foto: Antara Foto/Zabur Karuru)

SEMARANG - Sebanyak 8,4 juta orang akan masuk wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada Lebaran 2019. Naik 14-18 persen dibandingkan arus mudik tahun lalu.

Sebanyak 6,8 juta di antaranya, prediksi Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, akan melintasi jalur darat. Jalan tol sebesar 40 persen, jalur pantai utara (pantura) 27 persen, dan sisanya melalui jalur selatan serta lainnya.

Kepala Dishub Jateng, Satriyo Hidayat, menyatakan, pihaknya bekerja maksimal dalam menangani arus mudik via darat. Khususnya kala terjadi kemacetan panjang.

Saat ada kemacetan, pemudik disarankan melintasi jalur alternatif. Rambu penunjuk arah lengkap. "Sudah siap semua," ujarnya di Kota Semarang, Rabu (15/5).

"Yang akan kita tambah, adalah papan petunjuk arah di sejumlah jalur alternatif. Karena ada jalur-jalur alternatif yang baru," imbuh dia.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Agus Triatmadja, menambahkan, pihaknya mengerahkan 22 ribu personel lebih. Demi perjalanan dan keselamatan pemudik.

"Kami mengimbau pemudik persiapkan diri, kendaraan, kesehatan, dan kelengkapan. Agar di tengah jalan tidak ada kendala," pesannya.

Via Udara
Sementara, Satriyo menilai, arus mudik via udara akan menemui kendala. Jumlah penerbangan minim, alasannya.

Berdasarkan catatan Dishub, jumlah penerbangan susut 12 persen dalam dua bulan terakhir daripada hari biasa. "Ini bisa mengganggu juga," ucapnya.

Berkurangnya frekuensi penerbangan disebabkan sejumlah faktor. Misalnya, menukil Sindonews, tingginya tiket pesawat dan biaya pembelian avtur.

Kendati begitu, dirinya berkeyakinan, kebijakan penurunan tarif batas atas mengerek jumlah pemudik via udara. "Mudah-mudahan," katanya.