Dinkes Demak Gencarkan Intervensi Kesehatan Atasi Stunting

Dinkes Demak Gencarkan Intervensi Kesehatan Atasi Stunting Pemkab Demak menggelar Rembug Stunting tingkat kabupaten, Selasa (3/8). (Foto: Laman demakkab.go.id)

Demak, Pos Jateng - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Demak, Guvrin Heru Putranto menjelaskan Dinkes terus menggencarkan intervensi bidang kesehatan dalam rangka mengatasi stunting. Dinkes memberikan tablet tambah darah, suplementasi vitamin A, promosi asi eksekutif dan promosi makanan pendamping asi. Hal ini diutarakan Guvrin saat kegiatan Rembug Stunting tingkat kabupaten secara virtual, Selasa (3/8).

"Adapun penanganan stunting membutuhkan waktu lama dan perlu dukungan lintas program atau sektoral. Adapun intervensi bidang kesehatan yang telah dilakukan yakni intervensi gizi spesifik diantaranya pemberian tablet tambah darah, suplementasi vitamin A, promosi asi eksekutif, promosi makanan pendamping asi", ujar Guvrin, dilansir dari laman demakkab.go.id.

Guvrin menjelaskan, kendala yang dihadapi salah satunya saat ini situasi pandemi covid-19 sehingga posyandu belum aktif secara optimal dan menghambat pemantauan pertumbuhan. Meski begitu, Pemkab Demak terus memaksimalkan upaya penanganan stunting.

Sementara itu, Bupati Demak, Eisti’anah mengatakan stunting merupakan permasalahan kesehatan nasional yang harus segera ditangani, mengingat dampak yang ditimbulkan sangat luas dan permanen.

"Terganggunya perkembangan jaringan otak anak yang stunting berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia kedepan", kata Eisti’anah.

Eisti’anah menjelaskan, kegiatan Rembug Stunting ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan komitmen seluruh lintas sektoral dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penanggulangan stunting. Ia meminta jajarannya melaksanakan kegiatan intervensi spesifik sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

"Dengan adanya rembug stunting ini saya berharap ada komitmen seluruh lintas sektoral dalam perencanaan, pekaksanaan dan evaluasi penanggulangan stunting. Kepada kepala perangkat daerah saya minta dapat memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan intervensi spesifik sesuai tupoksi masing-masing", tegasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan Riskesdas tahun 2018 Prevalensi stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen. Sementara berdasarkan data Dinkes Demak, prevalensi stunting mencapai 4.84 persen dari jumlah data sasaran 98.208 balita.