Dimaklumi, Dugaan Pengerahan PNS di Aksi 'Tampang Boyolali'

Dimaklumi, Dugaan Pengerahan PNS di Aksi 'Tampang Boyolali' Peserta aksi "Boyolali Bermartabat" membentangkan spanduk di area Simpang Siaga. (Foto: Pemkab Boyolali, Jateng)

Boyolali - Koordinator aksi "tampang Boyolali", S. Paryanto, memaklumi, adanya dugaan pengerahan pegawai negeri sipil negara (PNS) untuk bergabung dalam demo, Minggu (4/11) lalu.

"(Tudingan) kayak gitu itu, biasa. Orang bicara tudingan, ada yang ngomong itu muatan, dimobilisasi. Itu pasti ada. Apalagi, ada nuansa-nuansa tahun politik," ujarnya, baru-baru ini.

"Kami sikapi dinamika seperti itu? Ya, boleh-boleh saja orang bersikap," imbuh Ketua DPRD Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) tersebut.

Namun, menurut Paryanto, yang hadir dalam aksi itu adalah warga Boyolali, meski memiliki jabatan. Dia mencontohkan dengan dirinya, Bupati Seno Samodro, dan Wakil Bupati M. Said Hidayat.

Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Boyolali ini menambahkan, tak ada muatan politis dalam aksi tersebut. Dalihnya, bentuk riil masyarakat menyikapi pidato Prabowo Subianto yang menyinggung 'tampang Boyolali' serta dianggap melukai harga diri dan martabat Boyolali.

"Kalaupun ada keterlibatan dari masyarakat yang notabene ada berbentuk nuansa warna, ya, mungkin kebetulan saja. Tapi, riil itu adalah kegiatan masyarakat," tutup Paryanto.