Bulan Depan, Perbaikan Jalan Jenderal Sudirman Surakarta

Bulan Depan, Perbaikan Jalan Jenderal Sudirman Surakarta Suasana pengerjaan perbaikan Jalan Jenderal Sudirman tahap pertama di Kota Surakarta, Jateng 26 September 2018. (Foto: Pemkot Surakarta)

Surakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), mempercepat pengerjaan penataan koridor Jalan Jenderal Sudirman. Pemasangan batu andesit ditargetkan rampung sebelum arus mudik Lebaran 2019.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Surakarta, Arif Nurhadi, menyatakan, di sekitar lokasi proyek dipasang pagar mulai hari ini (Selasa, 8/1). Sehingga, ada pengalihan arus lalu lintas (lalin).

"Setelah dipasangi pagar, pekerjaan akan mulai dicicil di ruas Jalan Jenderal Sudirman dengan pengerukan aspal di bagian tengah jalan dari lokasi nol kilometer hingga kawasan Gladak sekitar 500 meter. Kami cicil pengerjaannya, agar cepat selesai," ujarnya, beberapa saat lalu.

Penataan koridor dilakukan dua tahap sejak 2018. Di tahun 2019, pemasangan batu andesit kombinasi paving pabrikan dilakukan di sepanjang jalan sekitar 300 meter dan lebar 20-an meter.

Baca: Baru Dibuka, Beton di Jalan Jenderal Sudirman Rusak

Di bagian bawah menggunakan beton bertulang sebagai tumpuan beban. Kemudian diberikan lapisan untuk memperkuat antara beton bertulang dengan batu andesit dan paving pada lapisan paling atas.

"Banyak masukan mengenai pengerjaan ini untuk lebih sempurna, sehingga ada perubahan. Namun, tidak signifikan," terangnya.

"Kami prediksi Februari sudah bisa dilakukan pengerjaan fisik, karena lokasi pengerjaan di pusat kota. Koridor Jalan Jenderal Sudriman harus dapat segera dimanfaatkan," tambah Arif.

Rekayasa Lalin
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub), Ari Wibowo, menerangkan, rekayasa lalin dilakukan dalam tiga tahap dan menyesuaikan proses pengerjaan.

"Pagar akan mengelilingi pengerjaan bagian dalam. Pada tengah jalan, akan menyisakan jalan selebar tiga meter pada sisi barat maupun timur," bebernya.

"Pada tahap pertama ini, arus lalu lintas dari barat masih dibolehkan belok kiri menuju Jalan Jenderal Sudirman dengan melewati jalan selebar tiga meter," sambung dia.

Pun demikian untuk kendaraan dari arah utara ke selatan, masih bisa melalui Jalan Sudirman selebar tiga meter. Namun, dilarang berputar di Bundaran Gladak, karena memasuki lokasi pengerjaan. Sehingga, arus lalin hanya dapat menuju Keraton Solo maupun belok kiri ke Jalan Mayor Sunaryo.

Kemudian, kendaraan dari barat menuju timur, diarahkan ke Jalan Pakubuwono. Sementara yang hendak menuju Pusat Grosir Solo (PGS), dapat memutari batas pengaman proyek atau melalui pintu tengah PGS.

Rekayasa lalin pada tahap kedua berbeda dengan fase sebelumnya, karena bagian tengah rampung dikerjakan. Pada tahap ini, arus lalu lintas gantian melewati bagian tengah.

Berikutnya pada tahap ketiga atau akhir, fokus pada akses masuk maupun keluar pusat kegiatan, seperti gereja, bank, dan Kantor Pos. Pada ruas jalan terdampak, simpang Ngapeman bakal menjadi filterisasi untuk mengarahkan kendaraan menuju arah Jawa Timur melewati Jalan Gajah Mada.

Jalan Saharjo atau timur Mangkunegaran yang terdapat larangan mobil melintas, akan diperkenankan dilewati untuk mengurangi kepadatan kendaraan menuju kawasan Gladak.

Sedangkan kawasan Balai Kota, Dishub akan berkoordinasi agar kendaraan bisa masuk dari utara untuk mengurangi beban kendaraan di kawasan Gladak. Di Jalan Sugiyopranoto, nantinya ada rambu batas melintas hingga pintu masuk Balai Kota.

Menurut perkiraan Dishub, sejumlah titik rawan kecelakaan. Di antaranya, Bundaran Gladak menuju arah Keraton Solo saat pengendara dari arah barat melintasi rel kereta.