Belum Ada Tersangka Kecelakaan Sastrawan NH Dini

Belum Ada Tersangka Kecelakaan Sastrawan NH Dini Kantor Satlantas Polrestabes Semarang. (Foto: seputarsemarang.com)

Semarang - Polrestabes Semarang, Jawa Tengah (Jateng), belum menetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan sastrawan NH Dini meninggal dunia.

"Sampai saat ini, sopir belum kami tetapkan tersangka. Masih kami lalukan pemeriksaan dan kami ajak rekontruksi di lapangan," ujar Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi, beberapa saat lalu.

"Jika ditemukan bukti kuat, kami akan segera tetapkan sebagai tersangka," imbuh dia berjanji.

Novelis bernama asli Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin itu, menjadi korban kecelakaan di ruas tol KM 10, Tembalang Semarang, Selasa (4/10).

Insiden melibatkan truk bernomor polisi (nopol) AD 1536 JU yang dikemudian Gilang Septian dengan pengemudi taksi nopol H 1362 GG, Suparjo. NH Dini naik taksi tersebut.

Mulanya, truk melaju dari arah utara (Gayamsari) ke selatan (Tembalang). Gilang sempat berhenti sesaat di jalur utama, karena diduga terjadi kerusakan.

Saat sopir akan melanjutkan perjalanan, tak bisa dikendalikan. Sehingga, berjalan mundur dan membentur taksi korban yang melaju searah di belakangnya.

Dari hasil olah TKP, truk bermuatan bawang putih tersebut overkapasitas, Akibatnya, as roda patah dan truk berjalan mundur tak terkendali.

"Truk itu membawa muatan 7,5 ton. Sedangkan pada dokumen KIR, hanya lima ton saja. Berarti, ada over load 2,5 ton. Ini sudah melanggar. Rem juga tidak berfungsi saat menanjak yang mengakibatkan laju kendaraan tidak terarah," beber Yuswanto.

Berdasarkan pengakuan sopir truk, sempat berusaha menabrakkan kendaraan ke arah kiri. Lantaran, sumbu depan dan belakang tak seimbang, sehingga melaju tak terkendali ke kanan.

"Fakta lain juga ditemukan, yakni truk tersebut melaju mundur sejauh 200 meter, dari titik berhenti awal hingga menabrak mobil Avanza," tambah dia.

Setelah menabrak Avanza hitam, lanjut Yuswanto, truk oleng ke arah kiri hingga menerjang pembatas. "Kemudian terguling," tutupnya.