Banjir di Sayung Demak, Pompa Pemprov
Banjir di Sayung Demak Mulai Surut Setelah Optimalisasi Pompa Pemprov
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan penggunaan pompa untuk mengatasi rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, menunjukkan hasil yang positif. Beberapa desa yang sudah mengalami surut air meliputi Desa Sayung, Kalisari, dan Lengkong.
Subkoordinator Peralatan BPBD Jateng Kholid Zakaria mengungkapkan, mereka telah melakukan penyedotan di lokasi banjir menggunakan pompa selama 19 hari, mulai dari 26 Mei 2025.
"Berdasarkan hasil survei pemukiman, dampak positif sudah terlihat sejak awal. Beberapa jalan yang sebelumnya terendam hingga selutut dan sepaha kini telah mulai surut," ujar Kholid, di lokasi pompa di Desa/Kecamatan Sayung, pada Kamis (12/6).
Ia menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan penyedotan air hingga keadaan benar-benar kering. Secara keseluruhan, penanganan rob telah menunjukkan hasil yang memuaskan.
"Dapat dikatakan bahwa sejak pompanisasi dilakukan, volume air di pemukiman telah berkurang, di beberapa titik sudah terlihat kering," tambahnya.
Subkoordinator Seksi Penanggulangan Banjir dan Peralatan dari Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah Azwar Annas K melaporkan, telah melakukan penyedotan air rob dengan dua unit pompa di Desa Sayung, Kalisari, dan Lengkong.
"Setelah 19 hari pemompaan, sebagian besar jalan dan rumah yang terendam telah kering, sehingga warga bisa melanjutkan aktivitas mereka," jelasnya.
Secara keseluruhan, hampir semua penanganan rob dan banjir di area Sayung sudah surut. Jadi, genangan yang mengganggu telah hilang. Pompa akan tetap disiagakan untuk melakukan penyedotan sampai kondisi benar-benar kering.
"Untuk sistem pompa di ketiga desa yaitu Sayung, Lengkong, dan Kalisari, aliran air memasuki sistem pompa, kemudian dibawa ke saluran penyimpanan, dan disalurkan ke Sungai Dompo Sayung," jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyediakan satu unit mobile pump untuk mengatasi rob yang merendam jalur pantura Sayung, Kabupaten Demak. Pompa tersebut ditempatkan di tepi jalur pantura di Desa Purwosari, Sayung, Demak, pada Kamis (12/6).
Annas menjelaskan, Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah sedang memasang instalasi mobile pump dengan kapasitas 250 meter per detik di Desa Purwosari, Sayung, di sepanjang jalan pantura.
"Kami berupaya mengeringkan jalan pantura yang terendam rob. Air akan dialirkan ke timur dan dibuang ke saluran drainase di sisi utara jalan pantura, lalu ke Sungai Dompo Sayung," jelas Annas.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penanganan rob. Nantinya, air dari saluran drainase yang mengalir melalui gorong-gorong akan disedot dan dibuang. Dalam proses tersebut, mereka mendapati adanya hambatan berupa sedimen, sehingga sedimen tersebut akan dikeruk agar aliran menjadi lebih lancar.
"Kami bersyukur, tim pelaksana pembangunan tol laut Semarang-Demak membantu kami mencari lokasi pompa yang lebih optimal agar bisa menyedot air yang menggenangi jalan pantura dan mengalirkannya ke sungai Dompo," kata Kholid.
Ia juga menyatakan kesiapan mereka untuk membawa pompa ke lokasi di tepi jalan pantura guna menyedot air rob.
"Saat ini kami masih menggunakan pompa di Lengkong, Desa Sayung, karena masih terdapat banjir yang belum teratasi. Kami tidak menutup kemungkinan untuk membantu pompa di jalur pantura," ujar Kholid.
Terkait upaya penyedotan di tepi jalan pantura, ia berharap, upaya ini akan membuahkan hasil, meskipun medan yang dihadapi cukup panjang dan sulit.
"Kami akan terus berupaya melakukan tindakan sampai kebutuhan penanganan tersebut terpenuhi," tutupnya.
Surutnya air mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Seorang warga Desa Sayung, Lailis Sa’adah menyatakan, desanya pernah mengalami banjir, bahkan beberapa bagiannya terendam air. Pompa yang disediakan telah dapat menghilangkan air dari banjir.
“Sekarang air sudah surut, Alhamdulillah. Pompa sangat membantu dalam proses penyurutan air. Aktivitas kerja dapat dilanjutkan, dan kendaraan juga sudah bisa lewat,” ungkap Sa’adah.
Seorang perempuan yang sehari-harinya menjual bakso merasa gembira karena banjir sudah surut. Dengan begitu, ia bisa melanjutkan usaha jualannya.
Seorang warga dari Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, Lailu Naimatu Rizki, berharap ada solusi untuk masalah rob di depan Polytron, agar perjalanan warga yang bekerja di Semarang menjadi lancar dan kendaraan mereka tidak cepat berkarat.
“Supaya perjalanan pulang pergi tidak melelahkan. Setiap hari ada rob. Ketinggian rob sampai sepinggang,” ujarnya penuh harap.
Masyarakat berdoa agar upaya yang dilakukan oleh pemerintah provinsi kali ini bisa berhasil, tuturnya. Dengan demikian, rob dapat berkurang, dan perjalanan menjadi lebih mudah.
“Semoga petugas yang bekerja selalu sehat, diberikan kelancaran dalam proses penyedotan, dan dapat melaksanakan tugas dengan baik,” tambahnya.
Warga lainnya, Khotimah dari Desa Purwosari, Kecamatan Sayung, Demak, berharap penanganan rob yang dilakukan oleh Pemprov berhasil. Sebab, rob yang berasal dari laut harus bisa kembali ke laut.
Dia menceritakan, rob menyerang jalur pantura, sehingga ia mengalami kesulitan saat pergi ke pasar, mengantar anak ke sekolah, dan hal-hal lainnya.
“Harapannya tidak ada rob lagi, dan siapa pun yang menangani masalah rob bisa berhasil,” harap Khotimah.
Sumber: Portaljatengprovgoid
Komentar